Menuju Ampunan Allah


Oleh : Mohammad Fauzil Adhim

Sebaik apa pun manusia, selagi ia bukan Nabi yang ma'shum, pasti pernah melakukan kesalahan dalam hidupnya. Tidak ada orang yang selama hidupnya terhindar dari berbuat dosa, sekecil apa pun, meskipun kebaikan amalnya menghiasi seluruh hidupnya. Maka tidak ada manusia yang hidup di dunia hingga dewasa, kecuali ia memerlukan ampunan Allah 'Azza wa Jalla.

Jika orang yang sangat baik saja tidak terhindarkan dari salah dan dosa, apatah lagi orang-orang seperti saya, jauh lebih menghajatkan pertolongan, ampunan dan maaf dari Allah Azza Wa Jalla. Soal dosa, jangan ditanya, pasti bertumpuk. Tetapi merasa berdosa, itu hal yang berbeda. Padahal menyesali dosa merupakan salah satu pintu taubat.

Rasulullah shallaLlahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Setiap anak Adam (pasti pernah) berbuat kesalahan, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang bertaubat." (HR. Tirmidzi).

Inilah peluang kita: berusaha menjadi sebaik-baik orang yang bersalah, yakni segera bertaubat kepada Allah 'Azza wa Jalla. Kita menangisi dosa, memohon ampunan dan memperbaiki diri. Tetapi alangkah kerasnya hati ini.

Padahal pilihan kita cuma dua. Bersungguh-sungguh memohon ampunan kepada Allah Ta'ala. Sesungguhnya ampunan Allah Ta'ala sangat luas. Ia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Atau mengabaikan dosa. Padahal azab Allah sangat pedih.

Allah 'Azza wa Jalla berfirman:

“Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Akulah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan bahwa sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih.” (QS. Al-Hijr, 15: 49-50).

Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala jadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang bertaubat, memperoleh ampunan-Nya yang sempurna dan kelak mendapatkan karunia surga-Nya yang tertinggi.

Mohammad Fauzil Adhim, Motivator dan Penulis Buku

Powered by Blogger.
close