Ungkapan Cinta, Nabipun Mencontohkannya

Oleh : Cahyadi Takariawan

Nabi Saw mengungkapkan cinta dengan bahasa verbal kepada Aisyah:

“Aku bermimpi melihatmu di dalam tidur. Engkau dibawa oleh malaikat dengan sepotong kain sutra yang sangat bagus. Lalu malaikat itu berkata kepadaku, ‘Ini (calon) istrimu. Setelah aku buka kain itu, tampaklah wajahnya, dan ternyata adalah engkau.’ Maka aku berkata, ‘Kalau hal ini dari sisi Allah pasti akan terlaksana’” (HR. Bukhari dan Muslim).

Ungkapan verbal Nabi Saw dalam hadits di atas menunjukkan unsur pujian dan sanjungan kepada istri beliau, Aisyah r.a., “Engkau dibawa oleh malaikat dengan sepotong kain sutra yang sangat bagus.”

Kalimat indah seperti ini jelas membuat sang istri bahagia karena merasa dicintai oleh suami.

Selain verbal, cinta perlu diungkapkan dengan nonverbal.

Senyuman, belaian sayang, kemesraan hubungan, wajah ceria, intonasi kalimat yang lembut, dan mimik muka ceria adalah contoh ungkapan nonverbal.

Semestinya tidak boleh ada pertentangan antara ungkapan verbal dengan bahasa nonverbal yang dimunculkan. Suami yang senantiasa bersikap lembut dengan istri, banyak belaian dan senyuman, akan senantiasa menenteramkan hati istri.

Suami yang mengatakan ”I love you” namun sambil menampar wajah istrinya adalah sikap paradoks. Yang akan lebih terasakan oleh istri adalah sakitnya ditampar wajah, bukan kemesraan ucapan ’I love you’.
.
Maka suami hendaknya berusaha menghadirkan cinta dengan tindakan nyata, tidak hanya dengan kata-kata.

Bentakan, pukulan, tamparan, tendangan suami kepada istri jelas bukan tindakan yang bisa dirasakan sebagai cinta.

Teladanilah Nabi mulia Saw. Beliau pandai membahagiakan istri .


Sumber : IG Cahyadi_Takariawan
Powered by Blogger.
close