Ngobrol Yang Menentramkan Hati
Oleh : Jamil Azzaini
Beberapa waktu yang lalu saya mengalami kejenuhan yang luar biasa, ditambah gelisah dan munculnya emosi-emosi negatif yang sangat menguras energi. Kesibukan dan rutinitas yang bertambah membuat hati semakin gundah.
Saya pun menyadari, bila hal ini berlangsung lama maka bisa merusak banyak hal, ibarat mesin sudah sangat panas, bila tidak didinginkan bisa terbakar.
Solusi yang murah, mudah dan jitu untuk hal tersebut di atas bagi saya adalah NGOBROL.
Pertama, saya ngobrol pada diri sendiri. “Jamil, kehidupan seperti inikah yang kamu harapkan? Adakah cara lain yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan kualitas hidupmu? Bagaimana kamu bisa meningkatkan kualitas komunikasimu dengan istri dan anakmu? Apa hal-hal yang patut kamu syukuri dalam hidupmu? Dan obrolan panjang pun berlangsung lama meski hanya imajiner.
Kedua, saya ngobrol dengan istri. Habisnya tiket pesawat ke Jogja membuat saya memutuskan untuk membawa kendaraan sendiri karena pentingnya acara di Sentolo Jogja. Saya perlu menemui 34 future leader (santri) Tahfizh Leadership yang sedang belajar properti dengan ahlinya.
Sepanjang 10 jam perjalanan ke Jogja membuat saya leluasa bisa ngobrol dengan istri saya. Obrolan mendalam dengan istri di lanjutkan di Jakarta. Hati menjadi lapang, gundah gulana entah pergi kemana.
Dan puncak obrolan ternikmat adalah saat saya ngobrol atau mengadu kepada Allah. Saya adukan berbagai permasalahan yang saya hadapi dengan penuh penghayatan, penuh kesungguhan disertai permohonan agar Allah swt menolong, membantu dan membimbing saya.
Ajaib, setelah sering ngobrol dengan Allah swt diberbagai waktu dan tempat yang berbeda ternyata banyak hal yang tuntas dengan sendirinya. Solusinya tanpa diduga, tanpa disangka datang dari berbagai penjuru.
Nikmat Tuhanmu manakah yang engkau dustakan?
Ya, ngobrol dengan diri sendiri, ngobrol dengan istri dan ngobrol dengan yang menguasai hati (Allah swt) itu menentramkan hati dan menghadirkan banyak solusi.
Cobalah, karena hanya yang melakukan yang bisa merasakan.
Jamil Azzaini, Motivator dan Penulis Buku
Sumber : www.jamilazzaini.com
Post a Comment