Mencari Kesalahan Orang


Dalam istilah orang-orang Jawa ada kata METANI, metani ini adalah usaha mencari kutu dengan bantuan orang lain yang mencarikan. Hal ini mudah untuk dilakukan, apalagi jika kutu yang ada di kepala bejibun banyaknya.

METANI itu ibarat mencari kesalahan orang lain oleh diri sendiri, maka salah demi salah orang lain sangatlah mudah mudah ditemukan, kekurangan demi kekurangan orang lain sangat banyak tampak di depan mata, kelemahan demi kelemahan orang lain begitu menumput di ruang otak pikiran sendiri, sehingga terlihat dan terbayang begitu banyaknya kesalahan orang lain di depan mata.

METANI tentu akan ada dampak baik atau bahkan buruk bagi diri dan orang lain. Dampak baiknya jika orang yang kita PETANI tadi dengan baik-baik kita berikan hasil METANI tadi, maka bisa jadi orang tersebut bisa berubah menjadi lebih baik, atau minimal orang tersebut tahu kekurangan diri mereka. Tapi jangan dihilangkan juga, ada tipe manusia yang mudah mengatakan 'menerima segala macam kritik dan saran', eh begitu ada orang lain yang memberi saran atau memberikan kritik kepadanya beberapa hari bisa tidak menyapa. Hehehehe, pokoknya panas hati lah mendapat kritik.

Tapi METANI juga bisa berdampak buruk bagi orang lain, jika hasil METANI tadi tidak diberikan kepada yang bersangkutan, tapi malah cenderung disebarluaskan kepada khalayak ramai. Apalagi jaman sekarang, disebar di media sosial biar makin viral. Tentu perbuatan ini tidak pantas dilakukan oleh seorang muslim. Jika itu sebuah hal yang layak kita tutupi, maka tutuplah rapat-rapat.

Mencari kesalahan orang lain tadi sangatlah mudah, berbeda ketika MENCARI KEBAIKAN ORANG yang hati kadang begitu berat untuk mendapatkannya.

Setelah METANI, InsyaAllah kita akan berbicang ringan tentang DIDIS di edisi tulisan yang akan datang. || TMT

Foto : google
Powered by Blogger.
close