Mengelola Perasaan Kecemburuan

Oleh : Cahyadi Takariawan

Dalam kehidupan berumah tangga, bisa muncul rasa gelisah yang dipicu oleh kecemburuan, atau kekhawatiran tertentu terhadap pasangan.

Misalnya, seorang istri yang cemburu karena melihat suaminya asyik berkomunikasi dengan perempuan lain. Atau seorang suami yang cemburu karena menyaksikan sang istri menjadi fans berat dari lelaki temannya bekerja.

Dalam keluarga sakinah, mereka pandai mengelola rasa gelisah ini, dengan melakukan tabayun atau recheck kepada pasangan. Mengkonfirmasikan perasaan, dugaan, dan kekhawatiran.

Mengkomunikasikan kecemburuan kepada pasangan. Mereka saling terbuka untuk adanya konfirmasi seperti ini.

Pada keluarga yang tidak sakinah, perasaan gelisah ini sulit untuk diredam. Kecemburuan mudah meledak menjadi kemarahan dan dendam. Kecurigaan mudah berubah menjadi tindakan yang membahayakan diri dan pasangan.

Rasa gelisah yang selalu dituruti dengan emosi, bukan dengan nalar sehat. Akhirnya menyewa ‘detektif swasta’ untuk menguntit kemanapun suaminya pergi, menyadap semua pembicaraan suami, memasang chip untuk memata-matai suami, yang itu semua memerlukan biaya besar dan tenaga yang ekstra. Rasa gelisah tidak bisa diselesaikan secara nyata dalam keluarga yang tidak sakinah.

Foto @sucidahlya
Sumber : IG Cahyadi_Takariawan
Powered by Blogger.
close