Sekolah Mencetak Pekerja atau Pengusaha?





Membaca Kolom Opini di sebuah koran harian lokal di Yogyakarta pada Senin (5/8/2019) dengan tema yang cukup menarik, yaitu sekolah mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Perguruan Tinggi (PT) memperhatikan tentang membangun visi murid-muridnya bukan hanya menjadi pekerja tetapi bisa juga membangun visi menjadi pengusaha.

Ini cukup menarik, di mana saat ini sekolah berlomba-lomba mencetak lulusannya siap bekerja, bukan siap berusaha. Jadi pada dasarnya sekolah dari SD hingga PT di negeri ini mencetak manusia menjadi pekerja bukan menjadi pengusaha. Jika semua mencetak pekerja lalu para lulusan itu tentu tidak bisa diterima semua di sebuah perusahaan yang ada di Indonesia, jadi otomatis tingkat pengangguran di negeri ini setiap tahun makin bertambah.

Nah, saatnya kurikulum sekolah di negeri ini dirubah tentang menjadi pengusaha ini, mulai dari soal-soal yang diberikan, study tour yang dilaksanakan bukan sekadar hanya urusan kesenangan belaka, dan masih banyak lagi yang harus dibenahi.

Tentunya semua komponen pendidikan harus disiapkan, mulai dari pemerintah, buku-buku, guru-guru, murid, hingga orangtua. Sehingga dambaan output sekolah menjadi pengusaha bukan sebuah wacana belaka. || MT

Foto : Murid SDIT Hidayatullah, di mana sekolah ini mengajarkan kewirausahaan sejak dini dalam sebuah event murid

Powered by Blogger.
close