Berat Badan Ideal Pada Anak
Oleh : Arhie Lestari
Berat badan kurang atau underweight
adalah kondisi saat berat badan anak berada di bawah rentang rata-rata atau
normal. Idealnya, anak dikatakan memiliki berat badan normal ketika setara
dengan teman-teman seusianya.
Sebaliknya, berat badan kurang
menandakan bahwa bobot tubuh anak tidak sebanding atau lebih rendah dari
kelompok usianya. Sama halnya seperti kelebihan berat badan, anak dengan berat
badan kurang juga biasanya disebabkan oleh adanya masalah kesehatan
Berat badan anak yang kurang merupakan
pertanda bahwa tubuhnya tidak memperoleh cukup zat gizi untuk mendukung
perkembangan tubuh. Misalnya tulang, kulit, rambut, serta berbagai bagian tubuh
lainnya.
Berdasarkan ketentuan
dari WHO,
ada dua indikator penilaian status gizi yang
bisa digunakan untuk menilai underweight pada anak. Pertama yakni
indikator berat badan berdasarkan
usia (BB/U), yang lebih dikhususkan untuk anak usia 0-60 bulan. Kedua yakni
indikator indeks massa tubuh (IMT) berdasarkan usia (IMT/U), yang biasanya
dipakai untuk anak 5-18 tahun.
Anak usia 0-60 bulan
dikatakan memiliki berat badan kurang ketika pengukuran indikator BB/U berada
di antara angka di bawah -2 sampai -3 standar deviasi (SD). Sedangkan anak
usia 5-18 tahun, termasuk dalam kategori underweight jika indikator IMT/U
berada di persentil kurang dari 5.
Namun yang perlu
dipahami, indikator BB/U umumnya tidak terlalu diutamakan dalam menilai status
gizi anak. Di sisi lain, indikator berat badan berdasarkan tinggi badan (BB/TB)
yang sering dipakai. Bukan tanpa alasan, karena indikator BB/TB dinilai lebih
dapat menggambarkan tumbuh kembang anak secara keseluruhan.
Jika si kecil susah makan atau nafsu
makannya menurun, Anda bisa mengakalinya dengan cara memberikan camilan sehat
di jeda antara jadwal makan utama. Pilih camilan sehat yang kaya akan kandungan
kandungan karbohidrat dan protein yang tinggi. Contohnya oatmeal, roti, selai
kacang, kacang almond, dan lain sebagainya.
Tak jarang, anak mengalami berat badan
kurang karena tidak mampu menghabiskan makanan dalam jumlah yang terlalu
banyak. Sebagai gantinya, berikan anak porsi makan yang lebih sedikit tapi
dengan waktu yang lebih sering. Cara ini akan membantu anak mendapatkan
kebutuhan nutrisinya.
Arhie Lestari, Pemerhati dunia anak
Post a Comment