Hijrah KarenaNya atau Karena Dia
Noted
: Prihatiningsih, S.Si.
Kamis,
26 September 2019, bertempat di Masjid Ulil Albab Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta telah berlangsung sebuah kajian kerren penuh barakah dengan tema ‘Hijrah
KarenaNya atau dia” yang disampaikan oleh Ustadz Subhan Bawazier.
Berikut
catatan reporter Majalah Fahma, Mbak Atin yang merangkum dalam catatan
berkahnya :
Niatkan
keluar rumah untuk Allah, menuntut Ilmu, kerja untuk mencari berkah, dan
kebaikan kebaikan lain.
Hijrah
: Bukan hanya sekedar story.... "Innamal a'malu binniat.... (dst)". Rasul
kabarkan bahwa konsekuensi dakwah adalah membuat orang hijrah, perpindahan dari
tempat yang satu ke tempat yang lain, kegiatan yang satu ke kegiatan yang lain
(kebaikan),
Berkata
dan beramal mengedepankan ilmu. Al 'ilmu
qoblal amal , berilmu dahulu sebelum beramal (mengamalkan ilmu).
Hidayah
bukan kita yang mendatangkan, tapi Allah yang memberikan. Entah itu orang yang
menjemput atau Allah yang langsung ngasih.
Hidayah datang karena kesungguhannya pada Allah. Janga bikin orang lari dari Dakwah/Hidayah/Islam.
Naah,
kerreen kaaan….
Yuuuk,
masih banyak lagi niih, petuahnya …
Dalam
ucapan ada "sihir", maka ucapkan yang baik-baik agar yang datang juga
baik.
Mendengar
kajian dari medsos itu baik, tapi lebih baik duduk di majlis. Karena Allah akan
meninggikan derajat orang-orang yang ada dalam majelis ilmu. Banyak sekali
keutamaannya.
Baca : Semua Karena AllahMus'ab bin umair (ciri khas sahabat ini wangi parfumnya tercium hinggal 1 km sebelum beliau muncul), yang di utus dakwah oleh Rasulullah sebelum Hijrah. Beliau mendakwahi petinggi Quraisy yang bernama Sa'ad bin Muadz.
Agama
itu tidak merubah, tapi mewarnai, jadi yang kuliah ya tetap kuliah sambil
dakwah. Dokter juga tetap pakai jas lab, tapi sambil dakwah, begitupun dengan yang
lain. Islam tidak menyulitkan, tapi menyempurnakan.
Orang
mampu "sami'na wa atho'na"
jika dia memiliki ilmu. Dan setiap orang itu tergantung pada niatnya.
Jika
kita memilih lingkungan yang baik, dekat dengan sunnah, Ilmu, dan memperbaiki
Hijrah kita, maka Allah akan mudahkan dan setiap pensucian jiwa itu perlu
muqodimah dan taskiyah yang berkelanjutan.
Dalam
rangka melancarkan Hijrah, perlu 5 tahapan :
Pertama : Membuat
hubungan dengan Allah (Al Musyarothoh) : Banyak orang yang shalat, tapi dia tak
mengenal Allah. Dia Hanya shalat, menggugurkan kewajiban, tidak berbekas. Na'udzubillah.
Ilmu adalah cahaya
Allah, dan cahaya Allah tidak akan datang pada orang yang ahli maksiat. Orang
bisa terhalang rezekinya, karena maksiat. Allah ciptakan akhlaq pada diri
manusia, tandanya adalah jika dia berdosa, akan ringan untuk bertaubah dan tak
mengulangi dosa nya lagi. bikin dosa, khayal syurga.
Kedua : Muroqobah
(selalu mendekatkan diri kepada Allah). Hidupmu untuk ibadah karena Allah, kuncinya
: niat, ikhlas, jujur, cinta, ilmu, dam bersungguh-sungguh.
Ketiga : Karakter
penghuni syurga : Qorimin : Makin dekat dengan orang (makin supel), makin baik dengan
orang, sahlin (mudah), hayyin (lembut/rendah hati), Maukah
kalian meminta orang-orang yang tidak akan disentuh api neraka atau orang yang
tidak akan masuk neraka, mereka adalah setiap orang yang memiliki sifat hayyin,
layyin, qaribin, sahlin.” (HR. At-Tirmidzi)
Keempat : Taslim
(mengikuti ajaran Rasul, dengan sadar dan alasan yang kuat, ilmu dan amal yang
shahih)
Kelima : Ridho
Sabar
itu menyempurnakan shalat, bukan shalat yang bikin sabar.
Berbakti
pada orangtua itu baik, tapi berhijrah itu lebih baik, maka dahulukan hijrah,
jika orangtua belum setuju, pelan-pelan sambil memahamkan kepada orangtua. Ajak
dialog mereka dengan baik-baik.
Iman
naik karena ketaatan dan iman turun karena kemaksiatan. Caranya stabilkan
ketaatan dengan kebaikan kebaikan kecil yang rutim. Misalnya : baguskan shalat,
sedekah, shalat dhuha, ibadah sunnah, jaga lisan, dll.
Ada
orang yang ahli maksiat, tapi dapat hidayah. Kenapa? Karena mungkin banyak orang
yang mendoakan nya, jadi jangan menilai orang dari luarnya dan jangan
menganggap orang buruk, karena bisa jadi karena prasangkamu itu, kamu menjadi
lebih buruk dari dia... na'udzubillah.
Wallahu a’lam
bishawab
foto republika
Post a Comment