Kentang
Oleh : Ana Noorina
Kentang adalah salah satu sumber
karbohidrat yang cukup digemari sebagai pengganti nasi. Jenis umbi-umbian yang
punya nama latin Solanum tuberosum ini tergolong mudah untuk diolah dan
dikreasikan jadi berbagai menu pembuka, utama, maupun penutup yang tentu saja
lezat.
Kentang mengandung banyak vitamin C dan vitamin B, serta
seng dan magnesium. Vitamin C merupakan antioksidan alami yang dapat mencegah
terjadinya kerusakan akibat radikal bebas dan menghambat proses oksidasi.
Kulit
kentang bersama dengan air mawar dan air perasan lemon untuk menghilangkan noda
gelap dan bintik hitam akibat terbakar sinar matahari. Kentang mentah atau
sarinya dapat digunakan langsung pada kulit untuk membantu penyembuhan jerawat
dan menghilangkan bintik hitam. Kentang tumbuk bersama dengan madu dapat
dioleskan pada kulit untuk membuat kulit tampak lebih bersinar, lembut, dan
kenyal.
Kentang
mengandung banyak vitamin B kompleks dan asam amino yang dapat membantu sistem
saraf tetap aktif. Karena mengandung banyak karbohidrat kentang dapat
menyediakan cukup banyak energi yang dibutuhkan otak untuk berfungsi secara
efisien.
Antosianin
merupakan antioksidan kuat yang berfungsi untuk melindungi sel-sel saraf
sehingga dapat meningkatkan daya ingat jangka pendek dan menurunkan zat-zat penyebab
inflamasi (radang).
Vitamin B6
dapat membantu produksi serotonin dan dopamin, yang merupakan neurotransmiter
yang diperlukan untuk mengatur mood. Selain itu, keduanya juga berfungsi untuk
membantu produksi epinefrin, norepinefrin, dan GABA yang dapat membantu
mengurangi stress dan membuat anda merasa lebih rileks.
Kentang
mengandung cukup banyak kalium yang dapat membantu menyeimbangkan efek natrium.
Kentang juga mengandung kukoamin yang telah dikenal dapat membantu menurunkan
tekanan darah.
Kentang dapat
memberikan manfaat positif bagi jantung bila dikonsumsi dalam jumlah sedang.
Kentang mengandung banyak karotenoid seperti lutein dan zeaxanthin yang dapat
membantu menurunkan kolesterol.
Vitamin B6
di dalam kentang dapat membantu menurunkan kadar homosistein yang me
rupakan
suatu agen inflamasi dan merupakan salah satu penyebab terjadinya penyakit
jantung koroner karena membantu pembentukan plak pada dinding pembuluh darah.
Ana Noorina, Pemerhati
Gizi
Post a Comment