Hijrah, Proses Panjang Penuh Ujian


Oleh : Syaiful Anshor

Hijrah itu bukan sekadar berubah penampilan. Yang dulunya mengumbar aurat, kini berhijab. Yang dulunya bertato, lalu dihapus. Yang dulunya berpenampilan tidak islami, kini lebih syari. Ya, itu satu langkah hijrah yang mulia. One good step. Tapi, sesungguhnya tidak sekadar berhenti di situ.

Hijrah itu adalah sebuah proses panjang. Usahanya penuh ujian, jalannya pun mendaki. Banyak godaan. Setan selalu berbisik merdu. Dengan berbagai macam cara. Dari segala arah: kanan, kiri, depan, dan belakang.

Tak pelak, jalan hijrah jadi tak enak. Ada saja halangannya. Jadi harus kuat. Niatnya harus tulus karena Allah. Jika bukan karena-Nya, dijamin sementara. Temporer. Tak lama, pasti akan kembali lagi.

Jadi, hijrah itu harus totalitas. Hijrah penampilan, hijrah pemikiran, hijrah perilaku-akhlak, hijrah sahabat - dari yang awalnya dikelilingi sahabat yang suka beemaksiat- kini dikelilingi sahabat yang taat, hijrah makanan, hijrah life style, dan lain sebagainya.

Kenapa harus sekompleks dan terkesan seribet itu? Ya, begitulah Islam. Agama yang dibawa Nabi Muhammad ini adalah agama yang telah komprehensif: ajarannya komplit, syumuliah, dari A-Z. Semuanya telah diatur. Tidak bisa hanya hijrah sebagaian, tapi sebagian lagi ditinggalkan.
Terakhir, semoga kita semua selalu diberikan kekuatan untuk selalu berhijrah dan istiqomah di jalan dakwah ini hingga embusan napas terakhir. Dan kelak, jika nyawa ini dipanggil, dianya termasuk dalam jiwa yang diridhai oleh-Nya. Aamiin.

Syaiful Anshor, Jurnalis dan Penulis Buku
Powered by Blogger.
close