Membersamai dalam Belajar
Oleh : Prihatiningsih, S.Si.
Betapa diri ini merasa malu, betapa aku merasa menyesal, betapa aku merasa terlambat. Namun, itu semua kembali berbalik saat aku melihat semangat kalian, mengahafal kata demi kata, ayat demi ayat, surat demi surat, juz demi juz yang akhirnya aku pun kalah dengan kalian.
Nak, ketahuilah, segala lelah kalian, aku tau, segala payah kalian aku lihat, sampai saat ini, sampai detik ini, masih sangat terasa saat menegur kalian, ada yang sampai menangis, kadang aku belajar lagi bagaimana seharusnya aku bersikap.
Waktu kian berlalu sayang. Kini, aku merasa "kalah" dari kalian, aku merasa kalian begitu menarik semangatku kembali. Kalian begitu memompa ghirah ini lagi.
Membersamai kalian belajar, bukan berarti aku lebih pandai dari kalian. Bukan nak. Bukan. Bahkan aku masih belajar sampai saat ini, aku masih terus mencoba memperbaiki itu.
Membersamai kalian belajar, begitu terasa dari awal ا ب ت hingga kini sudah menyelesaikan jilid 6 plus hafalan yang, maasyaAllah.
Saat aku di usia kalian, apa yang aku kerjakan? Bermain, menangis, mengompol, marah marah sama ibu, nakalin teman, sekolah sekedarnya, bahkan nilaipun standar-standar saja
Membersamai kalian belajar, adalah waktu yang tepat untuk aku belajar ke dua kalinya.
Jazakumullah khairan shalih-shalihahku yang sudah membuat diri ini tersadar, bahwa usia bukan menjadi dispensasi kita untuk terus dan terus belajar.
Prihatiningsih, S.Si., Redaktur Majalah Fahma Online
Betapa diri ini merasa malu, betapa aku merasa menyesal, betapa aku merasa terlambat. Namun, itu semua kembali berbalik saat aku melihat semangat kalian, mengahafal kata demi kata, ayat demi ayat, surat demi surat, juz demi juz yang akhirnya aku pun kalah dengan kalian.
Nak, ketahuilah, segala lelah kalian, aku tau, segala payah kalian aku lihat, sampai saat ini, sampai detik ini, masih sangat terasa saat menegur kalian, ada yang sampai menangis, kadang aku belajar lagi bagaimana seharusnya aku bersikap.
Waktu kian berlalu sayang. Kini, aku merasa "kalah" dari kalian, aku merasa kalian begitu menarik semangatku kembali. Kalian begitu memompa ghirah ini lagi.
Membersamai kalian belajar, bukan berarti aku lebih pandai dari kalian. Bukan nak. Bukan. Bahkan aku masih belajar sampai saat ini, aku masih terus mencoba memperbaiki itu.
Membersamai kalian belajar, begitu terasa dari awal ا ب ت hingga kini sudah menyelesaikan jilid 6 plus hafalan yang, maasyaAllah.
Saat aku di usia kalian, apa yang aku kerjakan? Bermain, menangis, mengompol, marah marah sama ibu, nakalin teman, sekolah sekedarnya, bahkan nilaipun standar-standar saja
Membersamai kalian belajar, adalah waktu yang tepat untuk aku belajar ke dua kalinya.
Jazakumullah khairan shalih-shalihahku yang sudah membuat diri ini tersadar, bahwa usia bukan menjadi dispensasi kita untuk terus dan terus belajar.
Prihatiningsih, S.Si., Redaktur Majalah Fahma Online
Post a Comment