Menjaga Ucapan


Oleh : Mohammad Fauzil Adhim

Mendidik anak bukanlah soal mengajarkan tatakrama maupun dorongan untuk meraih prestasi. Mendidik anak juga berkait menjaga diri dan ucapan saat bersama anak maupun ketika tidak bersama anak. Ketika kita jauh dari anak, perkataan kita memang tak mereka dengar, ucapan kita juga tidak mereka cermati. Tetapi ini merupakan bagian dari upaya menjaga diri semoga dengan itu Allah Ta'ala ridha. Bukankah salah satu kunci mendidik anak adalah taqwa? Allah Ta'ala wasiatkan dalam Al-Qur'an surat An-Nisaa' ayat 9.

Adapun ucapan kita saat bersama anak, meskipun tidak kita tujukan kepadanya, tetapi ia mendengar dan mencerna. Inilah yang ia hayati sebagai nilai hidup yang sesungguhnya.

Maka sedihlah saya ketika di belakang saya, dalam penerbangan Surabaya - Banjarmasin, ada seorang penumpang yang celometan genit dan cenderung merendahkan terhadap pramugari. Teman di sebelahnya seperti menikmati ucapan celometan itu.

Kesedihan itu kian bertambah ketika ternyata ia bepergian bersama anak perempuannya: yang satu sekitar kelas 4, satunya lagi sekitar kelas 1 SD. Anak-anak perempuan yang polos bersama Bapak yang tak merasa bersalah celometan terhadap perempuan bernama pramugari. Entah apa yang ada dalam benak anak-anak perempuan itu.

Boleh jadi Bapak ini tidak secara sengaja mengajarkan adab yang rendah dan akhlak yang buruk. Tetapi kebiasaan saat tidak bersama dapat muncul spontan jika sudah berurat berakar dalam dirinya. Karena itu, menjaga diri saat tidak berada di hadapan anak dan istri sungguh penting.

Bertaqwalah kepada Allah, Wahai laki-laki. Bertaqwalah dalam mengurusi anak dan istrimu serta keluargamu seluruhnya.


Banjarbaru, 26 Oktober 2019
Mohammad Fauzil Adhim, Motivator dan Penulis Buku
Powered by Blogger.
close