Yuk, Berbagi Mainan !
Belajar berbagi memang menjadi sebuah hal yang
sangat baik untuk ditanamkan sejak usia dini, khususnya anak-anak. Perkembangan untuk saling berbagi akan menjadikan
rasa syukur pada kehidupan ini akan semakin terasa. Pendidikan berbagi yang
dikenalkan sejak anak-anak khususnya di sekolah akan mambawah dampak positif
bagi si anak di masa yang akan datang atau dewasa. Salah satu hal yang dapat
kita mulai bersama dalam mengajarkan konsep berbagi ini adalah dengan berbagi
mainan. Lalu bagaimana cara mengajarkan anak berbagi?
Pendidikan anak yang dulu diberikan
orangtua kepada kita akan kita rasakan juga pada masa usia tua, misalnya anak
akan enggan berbagi sesuatu dengan orang tua, malas membantu dan menolong.
Kebiasaan baik perlu kita mulai dari
sekarang kepada anak, ibarat sebuah tanaman kita menyirami sebuah tanaman
tersebut dengan air yang baik akan menghasilkan buah yang manis pula. Ada
beberapa cara dalam mendidik anak, simak beberapa tips yang mungkin bisa Anda
gunakan dalam mendidik anak Anda.
Sekalipun
tujuan ini baik, namun hasilnya tidak akan baik bila Anda melakukannya dengan
paksaan. Memaksa anak berbagi mainan hanya akan membuat mereka tantrum,
kehilangan otoritas dan tidak mampu mempertahankan dirinya sendiri. Lantas
bagaimana cara yang tepat untuk mengajarkan anak agar mau berbagi mainan? Dr. Laura Markham, psikolog
klinis yang mendirikan Aha! Parenting sekaligus penulis Peacefull
Parent, Happy Kids Workbook membagikan caranya
Tips mengenalkan anak konsep
berbagi:
Ø Tekankan prinsip “giliran”.
Ajarkan anak-anak tentang arti giliran
dan praktikkan di rumah. Sebagai contoh, Anda bisa mengajaknya bermain dengan
prinsip giliran. Biasanya dengan alasan karena “masih kecil”, anak-anak
mendapat giliran duluan atau sesuka hatinya. Nah, hilangkan cara ini dan ikuti
aturan tentang siapa dulu yang boleh bermain dan berapa lama. Contohkan pula
bila gilirannya habis, maka ia harus memberikan mainan itu pada Anda, begitu
juga sebaliknya. Dengan begini, ketika sedang bermain dengan anak lain,
anak Anda akan terbiasa dengan prinsip giliran. Ia akan dapat mengendalikan
impulsnya untuk tidak merebut mainan yang dipegang temannya hanya karena ia
menginginkannya. Ia juga bisa memperlakukan temannya yang menginginkannya
mainannya dengan cara yang sama
Ø Ajari anak membela diri.
Anak-anak tidak perlu diberi tahu kapan
giliran mereka habis dan harus segera berbagi mainan mereka dengan orang lain.
Jika orangtua terlalu cepat dan banyak ikut campur, kesempatan anak-anak untuk
belajar membela diri sendiri dan berkompromi akan hilang. Oleh
karenanya, ajarkan mereka untuk membela diri dengan mengucapkan kalimat yang
tepat saat temannya meminta mainannya. Mengajari anak cara meminta giliran,
cara menunggu, dan cara bergiliran adalah pengalaman belajar. Ketika mereka tidak dipaksa untuk berbagi, kesabaran,
empati, dan keterampilan sosial mereka akan terlatih. Mereka akan menangani
situasi yang lebih kompleks secara emosional ketika mereka tumbuh dewasa.
Ø Mendorong membuat aturan.
Ajarkan anak untuk
membuat aturan tentang giliran bila bermain bersama. Anda bisa mencontohkan
kalimat berikut, “Gantian ya. Kalau aku udah selesai, kamu boleh pinjam.”
Ø Ajak sharing cerita.
Saat waktu luang ajak anak untuk berbagi masalah kisah
yang sudah dilakukannya pada hari ini. Ajakan seperti ini mungkin akan Anda
anggap biasa saja, namun kondisi ini akan membentuk karakter anak yang terbuka
kepada orangtua saat dia dewasa nanti. Sehingga Anda tidak perlu kawatir akan
pergaulan anak saat remaja.
Ø Main berbagi.
Bermain adalah hal yang sangat
disukai oleh anak-anak, saat bermain coba. Anda ajarkan kepada anak Anda cara-cara
berbagi misalnya berhitung, mainan pasir, dan beberapa benda untuk sebagai
contoh. Misalnya saja kue, 1/2 untuk si Ibu, dan 1/2 untuk ayah. Kondisi ini
akan mengajarkan anak berbagi dan menjadikan belajar matematika.
Kini mulai ubah cara Anda dalam mengajarkan
Anak Anda berbagi dengan kondisi si Anak. Karena proses ini adalah proses untuk
masa depan si Anak dan Anda sendiri.
Oleh : Nur Muthmainnah, Pemerhati Dunia Anak
Foto by : Google
Post a Comment