Antara Al Qur’an dan Kecerdasan
Oleh : Prihatiningsih, S.Si.
Sudah banyak sekali penelitian yang membahas
mengenai hubungan antara Al Qur’an dengan kecerdasan otak manusia. Sedikit
penulis paparkan bahwa dalam otak manusia ada sekitar 100 milyar sel neuron.
Sel ini didukung oleh sel Glia yang salah satu fungsinya adalah support dan
protect yang jumlahnya diperkirakan sekitar 1 triliun lebih. Milyaran sel ini
saling berhubungan satu sama lain dengan bantuan sinar elektrokimia. Oleh
karena hubungan tersebut, kita mampu berfikir, mengingat, menggerakkan anggota
tubuh, senang, sedih, tertawa, dan lain-lain. Sinyal yang begitu banyak itu
tersinkronisasi dan membentuk berbagai gelombang. Gelombang inilah yang disebut
dengan “brain waves”. Setelah
diteliti, masing-masing gelombang tersebut memiliki frekuensi yang beragam dan
bertanggungjawab pada fungsi yang lebih spesifik.
Gelombang tersebut antara lain:
1. Gelombang Beta pada frekuensi 14-30 Hertz,
bertanggungjawab pada bagian kesadaran, terjaga dari tidur dan pada kondisi
normal manusia beraktivitas secara sadar.
2. Gelombang Alpha pada frekuensi 9-13 Hertz,
bertanggugjawab pada bagian fisik dan mental, dan keadaan terjaga namun
mengantuk.
3. Gelombang Delta pada frekuensi dibawah 4 Hertz,
bertanggungjawab pada saat tidur nyenyak tanpa mimpi dan kehilagan kesadaran.
4. Gelombang Tetha pada frekuensi 4 – 8 Hertz,
bertanggungjawab pada mengurangi kesadaran, meditasi mendalam, mimpi serta
tidur ringan.
5. Gelombang Gamma pada frekuensi 30 Hertz atau
lebih, bertanggungjawab pada heightened perception.
Dari semua gelombang tersebut, gelombang alpha lah
yang banyak diteliti karena paling mudah mengukurnya dan memiliki fungsi yang
menjanjikan bagi manusia secara langsung.
Gelombang alpha memiliki peran pada
ketenangan/meditasi, meningkatkan imaginasi, penglihatan, ingatan, pembelajaran
dan konsentrasi. Ketenangan/meditasi yang dimaksud bukan ketenangan seperti
tidur nyenyak, tapi saat sadar dan mata “melek”.
Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Prof. DR.
Shalih bin Ibrahim, Profesor Ilmu Kesehatan Jiwa di Riyadh di Universitas
Al-Imam Muhammad bin Sa’ud Al-Islamiyah bersama dua kelompok yang masing-masing
beranggotakan 170 orang menunjukkan, ketika kadar hafalan Al Qur’an meningkat,
maka akan meningkatkan pula kesehatan jiwanya. Para mahasiswa yang memiliki
hafalan Alquran yang baik memiliki kesehatan jiwa yang lebih baik pula.
Penelitian yang dilakukan dua kelompok ini masing-masing di antaranya,
mahasiswa dan mahasiswi dari Universitas Malik Abdul Aziz di Jeddah dan
mahasiswa dan mahasiswi Ma’had al-Imam Asy-Syatibi li ad-Dirasah
al-Qur’aniyyah, filial Universitas al-Khairiyah Litahfidzil Qur’an al Karim di
Jeddah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Alquran berperan dalam meningkatkan
kecerdasan bagi anak-anak sekolah dasar dan memberikan pengaruh positif bagi
penghafal Alquran, dalam kesuksesan akademik para mahasiswa.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Amerika
Serikat oleh Dr. Ahmad Al-Qadhiy terhadap tiga kelompok responden, muslim yang
dapat berbahasa Arab, muslim yang tidak dapat berbahasa Arab, dan non muslim
yang tidak dapat berbahasa Arab. Ketika dibacakan potongan ayat Al Qur’an dan terjemahannya
dalam bahasa Inggris, menunjukkan 97% terjadi perubahan pada fisiologis mereka.
Perubahan fisiologis tersebut ditunjukkan oleh menurunnya kadar tekanan pada
syaraf secara spontanitas. Maha benar Allah yang telah berfirman, “Dan apabila
dibacakan Al-Qur’an, simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar
kamu mendapat rahmat” (Q.S Al A’raf: 204).
Hasil beberapa penelitian tersebut mengindikasikan
bahwa Al Qur’an memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap syaraf. Oleh
karena itu pada keadaan ini, pengaruh Al Qur’an terhadap ketegangan saraf akan
menyebabkan seluruh badannya akan segar kembali serta menjadikan stamina tubuh
ini menghalau berbagai penyakit atau mengobatinya.
“Dan kami turunkan dari Al Qur’an suatu yang menjadi
obat (penawar) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qu'ran itu
tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (Q.S Al
Isra’:82)
Sungguh suatu kebahagiaan dan merupakan
kenikmatan yang besar, kita memiliki Al-Qur’an. Selain menjadi ibadah dalam
membacanya, bacaannya memberikan pengaruh besar bagi kehidupan jasmani dan
rohani kita. Jika mendengarkan musik klasik dapat memengaruhi kecerdasan
intelektual (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ) seseorang, bacaan Al-Qur’an lebih
dari itu. Selain memengaruhi IQ dan EQ, bacaan Al-Qur’an memengaruhi kecerdasan
spiritual (SQ).||
Penulis : Prihatiningsih, S.Si., Guru SDIT Hidayatullah Sleman
Foto : Google
Penulis : Prihatiningsih, S.Si., Guru SDIT Hidayatullah Sleman
Foto : Google
Post a Comment