Kecerdasan Naturalis
Oleh : Suhartono
Kecerdasan naturalis atau naturalistic learner merupakan
teknik pembelajaran kinestetik di mana anak terlihat suka ketika menyentuh,
merasakan, dan melakukan sesuatu dengan subjek. Pelajaran ini harus dilakukan
di luar ruangan karena lebih memungkinkan untuk eksplorasi lebih banyak hal.
Kecerdasan naturalis (Naturalist Intelligence)
adalah kapasitas untuk mengenali dan mengelompokkan fitur tertentu di
lingkungan fisik sekitarnya, seperti binatang, tumbuhan, dan kondisi cuaca.
Dengan kata lain, kecerdasan naturalis adalah kemampuan
untuk mencintai lingkungan dan sesama makhluk hidup. Cara meningkatkan
kecerdasan naturalis ialah dengan cara memelihara hewan favorit, tingkatan
frekuensi melihat acara-acara mengenai program flora dan fauna, serta menahan
diri untuk tidak merusak lingkungan seperti mencoret meja, menginjak rumput
kantor, memetik bunga yang sedang tumbuh.
Menurut Jarot Wijanarko (2012:81), Naturalis Intelligence adalah kemampuan seseorang untuk berhubungan
dan menyesuaikan dengan alam. Orang-orang pandai tanpa kecerdasan naturalis
membuat alam, hutan, sungai, laut, lingkungan rusak dan tercemar, karena hanya
berorientasi pada bisnis, uang, target dan keuntungan semata.
Menurut Gardner (dalam Yuliani, 2011:194), kecerdasan
naturalis adalah keahlian mengenali dan mengatagorikan spesies yaitu flora dan
fauna di lingkungan sekitar, mengenali keberadaan spesies, memetakan hubungan
antar spesies. Kecerdasan ini juga meliputi kepekaan pada fenomena alam
lainnya(misalnya:formasi awan dan gunung-gunung), dan bagi mereka yang
dibesarkan di lingkungan perkotaan, kemampuan membedakan benda tak hidup,
seperti mobil, sepatu karet, dan sampul kaset cd, dan lain-lain.
Anak dengan kecerdasan naturalis akan dengan mudah menangkap
pengetahuan yang dipelajari apabila memenuhi berbagai hal: 1) melibatkan subjek
atau benda di luar kelas, 2) Suka bereksplorasi dengan alam, 3) Melibatkan
hewan dan tumbuh-tumbuhan, 4) Mempelajari sesuatu yang berkaitan dengan praktik
langsung di luar ruangan
Anak-anak dengan kecerdasan naturalis sangat suka berada di
luar ruangan di mana ia dapat belajar mengenai ilmu pengetahuan alam, sejarah,
berkebun bahkan sains seperti matematika. Menggali tanah bisa jadi merupakan
hobi yang menyenangkan bagi mereka untuk belajar dari alam dan hal ini
merupakan pengetahuan yang luar biasa bagi si kecil.
Anak dengan kecerdasan naturalis sangat senang melakukan
aktivitas luar ruangan seperti bermain bersama kucing, menunggang kuda, dan
berkebun. Mereka suka bergerak, tidak terpaku harus mencatat sambil duduk manis
dalam suasana yang tenang.
Pada pelajaran biologi atau IPA misalnya. Mata pelajaran ini memiliki kecenderungan terhadap
alam atau makhluk hidup sehingga orang yang memiliki kecenderungan atau
ciri-ciri kecerdasan naturalis ini akan lebih merasa bahagia dan semangat dalam
proses belajar biologi. Kecerdasan seseorang akan memengaruhi gaya belajar
seseorang. Hal ini harus dipahami oleh orangtua, guru atau pendidik, di mana
dalam memilih gaya mengajar harus sesuai dengan gaya belajar anak. Gaya belajar
adalah proses penerimaan ilmu agar berlangsung dengan baik sedangkan gaya
mengajar guru adalah proses transfer ilmu atau informasi yang diberikan guru
kepada siswanya. Di rumah, orangtua harus mampu memfasilitasi gaya belajar
anak. Tak mengapa anak berkotor dengan lumpur atau tanah, sebab boleh jadi itu
merupakan gaya belajarnya. Jangan senantiasa berpikir bahwa belajarnya anak
adalah dengan duduk di meja belajar sambil membaca buku. Sebab belajar bisa
dilakukan dengan berbagai cara.
Bagaimana cara mengembangkan kecerdasan naturalis pada
anak? Kita bisa mengajak mereka praktek memelihara tanaman, yakni dengan
menanam, menyiram, menyiangi dan memupuk
tanaman. Bisa juga dengan memelihara dan menyayangi binatang, membersihkan
lingkungan sekitar, membuang sampah pada tempatnya, membiasakan mereka untuk
tidak mencabut tumbuhan sembarangan, dan sebagainya.
Kebiasaan-kebiasaan yang ditanamkan sejak dini
ini akan mengakar, sehingga mereka akan secara konsisten mempraktekkan
nilai-nilai naturalis. Muatan naturalis juga harus terus diberikan dan
ditanamkan secara berkesinambungan dari PAUD hingga perguruan tinggi. Dengan
cara ini, diharapkan mereka mempunyai kecerdasan naturalis yang tinggi.||
Penulis : Suhartono, Pemerhati Pendidikan
Foto : Google
Post a Comment