Marahi Anakmu dengan Doa


Oleh : Jamil Azzaini


Salah satu kegemaran saya adalah bergaul dengan orang baik dari latar belakang dan kalangan yang berbeda. Berbeda suku, agama, status sosial dan profesi. Salah satunya tentunya bergaul dengan para ulama. Banyak cerita, hikmah dan pelajaran yang saya dapat dari mereka. Salah satunya tentang “memarahi anak”.

Salah satu cerita yang saya dapatkan adalah tentang kehidupan Syaikh Sudais, salah satu Imam Masjidil Haram. Ternyata saat Sudais kecil, ia sebagaimana anak pada umumnya, iseng dan usil. Diceritakan, orang tua Sudais kecil akan kedatangan tamu kehormatan. Memuliakan tamu adalah tradisi di keluarga orang tua Sudais.

Untuk itulah sang ibu memasak makanan terenak yang bisa mereka sajikan, ada menu kambing di dalamnya. Saat hidangan sudah siap saji, Sudais kecil masuk ke dalam ruangan dan tanpa ragu ia menaburkan pasir ke dalam hidangan yang sudah disiapkan oleh ibunya.

Sang ibu terkejut dan kesal, keluarlah amarah dari mulut ibunda “ihzab, ja’alakallahu imaman li al haramain.” Terjemahan bebasnya “pergi kamu, agar kamu bisa menjadi imam di masjidil haram atau masjid nabawi”. Dan tentu Anda tahu, Syaikh Sudais kini menjadi salah satu Imam Masjidil Haram, salah satu imam favorit saya. Ucapan sang ibu saat marah ternya terkabul.

Bagaimana dengan Anda, kira-kira apa yang Anda ucapkan saat Anda marah? Umpatan? Sumpah serapah? Keluarnya nama nama penghuni kebun binatang? Atau ucapan yang baik? Doa?

Ucapan orang tua terhadap anak adalah doa. Berkomitmenlah untuk mengucapkan sesuatu yang positif dan juga bernuansa doa, meski kita sedang marah. Sanggupkah?

Jamil Azzaini, Penulis dan Motivator
Powered by Blogger.
close