Memegang dan Menjalankan Prinsip



Alkisah, ada seorang ayah dan anak melakukan sebuah perjalanan. Mereka mempunyai seekor keledai kecil yang membersamai mereka dalam perjalanan tersebut.

Suatu hari, ketika Sang Ayah menaiki keledai mungilnya, dan anaknya berjalan mengiringinya, mereka berpapasan dengan seseorang. Orang tersebut berkomentar, "Bapak nggak tahu malu, anaknya malah disuruh jalan sementara dia enak-enak duduk di atas keledai."

Mendengar seloroh orang tersebut, akhirnya setelah beberapa meter perjalanan, Sang Ayah berhenti dan menyuruh anaknya menaiki keledainya.

Ketika melewati segerombol orang kembali, ada yang berkomentar, "Anak durhaka, ayahnya malah dibiarkan jalan sementara dia enak-enak  naik keledai."

Anak dan bapak itu saling berpandangan, bertambah bingunglah mereka. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menaiki keledai kecil tersebut bersama-sama.

Selang beberapa saat kemudian, mereka melewati gerombolan orang, dan ada yang berkata, "Bapak dan Anak gila, masak keledai sekecil itu dinaikin berdua."

Makin bingunglah anak dan bapak tersebut. Sehingga diputuskanlah mereka untuk menuntun keledai kesayangan mereka.

Nah, ketika sedang asyik menuntun keledai tersebut, mereka melewati gerombolan orang. lagi-lagi ada yang beseloroh, "Duh aduh emak, emak. Ini ayah dan anak sama-sama goblok, masa punya keledai kok dianggurin gitu."

Makin pusinglah itu kepala bapak dan anak. Mendengar komentar orang-orang yang mereka lewati.

Lalu, ada pelajaran apa yang bisa diambil dari cerita tersebut di atas?

Hendaklah manusia itu punya prinsip, mereka tidak melulu mendengarkan apa yang dikatakan kepadanya. Karena prinsip inilah yang akan menguatkan setiap yang dilakukannya. 

Tentulah prinsip ini tidak boleh bertentangan dengan norma-norma agama, norma-norma hukum yang berlaku.

Nah, sudahkah kita memiliki prinsip yang kuat dalam menjalani hidup dan kehidupan ini. Berprinsiplah, dan pegang dengan kuat prinsip tersebut.

TMT
Powered by Blogger.
close