Menyakiti Allah
Oleh : Jamil
Azzaini
Saat saya sedang
memikirkan tentang orang-orang yang menyakiti saya, tiba-tiba saya dapat
kiriman quote dari guru saya: “Jangan hitung berapa kali orang menyakitimu,
tapi hitunglah berapa kali kamu menyakiti Allah swt, dan Dia tidak
meninggalkanmu.”
Dari quote itu
akhirnya saya cari makna menyakiti Allah swt itu bentuknya seperti apa.
Ternyata memang kata menyakiti Allah swt itu ada dalam Al Quran surat Al-Ahzab
57. Berbuat maksiat, melanggar perintahnya, mengerjakan larangannya adalah hal
utama yang menyakiti Allah swt. Untuk hal ini, saya yakin sebagian besar Anda
sudah tahu.
Namun, ternyata ada
perbuatan perbuatan yang tanpa kita sadari telah menyakiti Allah swt. Beberapa
diantaranya adalah:
Pertama, pernyataan
saya ini lemah tidak punya kelebihan apa-apa. Ucapan ini terkesan baik dan yang mengucapkan tampak rendah
hati padahal pada hakekatnya ia sedang menghina dan menyakiti Allah swt. Lho
koq bisa?
Ya, Allah swt telah
menciptakan kita dengan sempurna dan setiap orang pasti diberi kelebihan. Jadi
tidak mungkin ada orang yang “tidak punya kelebihan apa-apa.” Cari dan temukan
kelebihan itu lalu asahlah hingga kita expert di bidang tertentu. Itulah tanda
kita cinta kepada-Nya.
Kedua, melakukan
perbuatan yang malu diketahui banyak orang. Contoh sederhana kita melakukan obrolan via socmed
kemudian clear chat karena khawatir dan malu bila ada orang lain yang membaca,
ini juga bentuk menyakiti Allah swt. Karena pada hakekatnya kita melakukan
sesuatu yang sebenarnya Allah swt tidak meridhoinya sehingga kita menjadi
khawatir dan malu bila banyak orang tahu perilaku yang kita lakukan.
Ketiga, penyakit hati
yang tidak diobati. Kita perlu
membersihkan wajah kita agar indah dipandang orang, begitu pula kita perlu
membersihkan hati kita agar indah dipandang oleh Allah swt.
Bila kita menyadari
bahwa kita punya penyakit hati namun tidak berupaya kita obati sesungguhnya
kita juga sedang menyakiti Allah Sang Pemilik Hati. Segera bersihkan bila kita
memang mencintai-Nya dan tidak mau menuakiti-Nya.
Walau Allah swt itu
maha pengampun tetapi alangkah baiknya bila kita tidak terlalu sering
menyakiti-Nya. Setuju?
Jamil Azzaini, Penulis Buku dan Motivator
Post a Comment