Bekali Anak dengan Tuntunan, Bukan Tontonan
Oleh : Mohammad Fauzil Adhim
Didiklah anakmu dengan baik. Bekali mereka dengan ilmu-ilmu agama sejak dini agar dapat mengamalkan agama ini dengan tuntunan. Bukan tontonan. Tanamkan iman yang kuat pada diri mereka agar lurus hidupnya, benar 'aqidahnya dan meminta pertolongan hanya kepada Allah 'azza wa Jalla.
Siapkan anak-anak itu memiliki iradah ilal khair (kehendak kuat kepada kebaikan), hirsh (kesungguhan beriring kegigihan) terhadap hal-hal yang bermanfaat baginya, tidak merasa lemah ('ajiz) dan memiliki keyakinan kokoh kepada Allah Jalla wa 'Ala. Ini penting agar mereka siap berkorban menolong agama Allah Ta'ala dengan harta dan jiwa mereka. Bukan dengan makan beling.
Anak-anak perempuan perlu lebih kuat lagi kita tempa, sebab mereka kelak yang akan memberi sentuhan pendidikan paling awal kepada generasi berikutnya. Jika mereka tak yakin kambing itu barakah sebagaimana yang ditunjukkan oleh Rasulullah shallaLlahu alaihi wa sallam, maka mereka justru mencari kekuatan dengan makan beling. Padahal nasi kabsah dan mandi lahm (kambing) jauh lebih nikmat dibandingkan pecahan botol.
Atau takut makan nasi Zurbiyan karena takut dianggap radikal?
Mohammad Fauzil Adhim, Guru, Motivator, dan Penulis
Didiklah anakmu dengan baik. Bekali mereka dengan ilmu-ilmu agama sejak dini agar dapat mengamalkan agama ini dengan tuntunan. Bukan tontonan. Tanamkan iman yang kuat pada diri mereka agar lurus hidupnya, benar 'aqidahnya dan meminta pertolongan hanya kepada Allah 'azza wa Jalla.
Siapkan anak-anak itu memiliki iradah ilal khair (kehendak kuat kepada kebaikan), hirsh (kesungguhan beriring kegigihan) terhadap hal-hal yang bermanfaat baginya, tidak merasa lemah ('ajiz) dan memiliki keyakinan kokoh kepada Allah Jalla wa 'Ala. Ini penting agar mereka siap berkorban menolong agama Allah Ta'ala dengan harta dan jiwa mereka. Bukan dengan makan beling.
Anak-anak perempuan perlu lebih kuat lagi kita tempa, sebab mereka kelak yang akan memberi sentuhan pendidikan paling awal kepada generasi berikutnya. Jika mereka tak yakin kambing itu barakah sebagaimana yang ditunjukkan oleh Rasulullah shallaLlahu alaihi wa sallam, maka mereka justru mencari kekuatan dengan makan beling. Padahal nasi kabsah dan mandi lahm (kambing) jauh lebih nikmat dibandingkan pecahan botol.
Atau takut makan nasi Zurbiyan karena takut dianggap radikal?
Mohammad Fauzil Adhim, Guru, Motivator, dan Penulis
Post a Comment