Liburan Bernuansa Rekreatif & Edukatif (Bagian 2)
Dalam riwayat panjang bahwa sahabat Hanzhalah ra. -beliau termasuk salah
satu juru tulis Nabi saw.- dan sahabat Abu Bakar merasa dirinya munafik, di
mana di depan Nabi mereka semangat beriman dan beribadah, namun jika mereka
bertemu dengan keluarga, istri, atau anak-anak, menyebabkan mereka lupa.
Sehingga keduanya menemui Nabi saw. dan menceritakan kondisi tersebut. Maka
Nabi bersabda: “Demi jiwaku yang berada dalam Genggaman-Nya, jika kalian
senantiasa dalam kondisi berdzikir dalam segala kondisi sebagaimana ketika
kalian bersama saya, maka para Malaikat akan menyalami kalian, di rumah-rumah
kalian dan di jalan-jalan kalian. Akan tetapi wahai Hanzhalah, Sesaat demi
sesaat. Beliau mengatakan ini tiga kali.” HR. Muslim.[4]
Imam An-Nawawi mengomentari hadits ini dengan mengatakan: “Sesaat
melakukan demikian dan sesaat lainnya melakukan yang lain.”[5]
Imam An-Nawawi mengatakan: “Rehatkan jiwa kalian dari rutinitas ibadah,
dengan melakukan hal yang dibolehkan, yang tidak ada dosa tapi juga tidak
berpahala.” Sahabat Abu Darda’ ra. menyatakan: “Sungguh, saya merefress jiwa
saya dengan melakukan sebagian sendau-gurau atau permainan yang dibolehkan,
agar saya kembali giat dalam melaksanakan kebaikan.” Sedangkan Imam Ali ra.
berkata: “Rehatkan hati kalian, karena hati juga merasa bosan sebagaimana jiwa
kalian merasa capek dan bosan.”[6]
Mari kita simak juga sabda Rasulullah saw. yang memperingatkan kepada
kita agar bersikap seimbang dan tidak memberatkan diri: “Sesungguhnya agama ini
mudah. Tiada orang yang memberatkan diri dalam urusan agama, kecuali ia akan
dikalahkan. Maka mudahkanlah, mendekatlah, bergembiralah, dan gunakan sebaik
mungkin waktu pagi, waktu sore dan sebagian waktu malam kalian -untuk
memperbanyak kebaikan-.” HR. Bukhari.[7]
Imam An-Nawawi mengomentari hadits ini seraya berkata: “Orang yang
memberatkan diri dalam masalah agama akan dikalahkan oleh agama itu sendiri, ia
nantinya akan bosan melaksanakan amalan agama. Gunakan waktu giat kalian untuk
taat kepada Allah dengan melaksanakan beragam amal kebaikan. Gunakan saat
suasana hati kalian lagi fress untuk meraskan kenikmatan ibadah, sehingga
kalian tidak akan merasa bosan, dan kalian akan mendapatkan apa yang kalian
inginkan.”[8]
Rasulullah saw. sebagai panutan umat manusia memberi contoh bagaimana
memanfaatkan waktu untuk rehat dan berlibur. Aisyah ra. meriwayatkan bahwa
ayahnya, Abu Bakar bertandang ke rumah Aisyah, ketika itu dua budak Aisyah
sedang bermain perang-perangan, pada hari-hari Mina. Sedangkan Nabi mengintip
perbuatan keduanya di balik bajunya. Abu Bakar melarang keduanya melakukan hal
tersebut. Maka Nabi membuka bajunya seraya bersabda: “Biarkan keduanya wahai
Abu Bakar, Karena ini adalah hari-hari raya. Itulah hari-hari Mina.”
Aisyah berkata: “Saya berada di belakang Nabi ketika saya melihat
sekelompok orang-orang Habasyah sedang bermain di masjid. Ketika itu sahabat
Umar memarahi mereka. Maka Nabi bersabda: “Biarkan mereka. Mereka memberi rasa
aman, mereka dari Bani Arfadah.” HR. Imam Bukhari.[9]
Bahkan Nabi saw. bercanda bersama para sahabat dalam suatu kesempatan
untuk mengibur dan rehat diri. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. berkata:
“Para sahabat bertanya; Wahai Rasulullah, Engkau bercanda dengan kami? Beliau
menjawab: “Sesungguhnya saya tidak berkata kecuali kebenaran.” HR. Imam
At-Tirmidzi, dia berkata: Hadits ini Hasan Sahih.[10]
Dari nash-nash tersebut di atas menyimpulkan kepada kita bahwa Islam
sangat memperhatikan keseimbangan dalam hidup; antara serius dan rehat, antara
bekerja dan berlibur, antara beribadah dan rahah. Namun kedua kondisi yang
berbeda ini bisa bernilai ibadah dan bermanfaat, tergantung niat dan bentuk
kegiatannya. Kesimpulan ini diperkuat suatu penelitian yang dirilis dalam suatu
jurnal, disebutkan bahwa: “Wanita yang sering melakukan liburan, ternyata dapat
terhindar dari serangan depresi dan keletihan. Sebaliknya, para wanita yang
jarang berlibur kerap mengalami stres dan insomnia.”[11]
Sholih Hasyim, S.Sos., Penulis Buku dan Dewan Syuro DPP Hidayatullah
Foto : IG @atinprihatiningsih15
Bersambung >>>
Post a Comment