Pilih Dada Sempit atau Dada Lapang?
Oleh : Abdullah Hadrami
SUATU hari ada seorang ustaz didatangi seorang murid yang sedang dirundung masalah. Tanpa membuang waktu sang murid langsung menceritakan semua masalahnya.
Sang ustaz hanya mendengarkan dengan seksama, lalu ia mengambil segenggam garam dan meminta anak muda itu untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu ke dalam gelas, lalu diaduknya perlahan.
“Coba minum ini dan katakan bagaimana rasanya,” kata Sang Ustaz.
“Asin, asin sekali,“ jawab murid itu sambil meludah ke samping.
Ustaz itu tersenyum, lalu mengajak muridnya ini untuk berjalan ke tepi telaga belakang rumahnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan dan akhirnya sampai ke tepi telaga yang tenang itu.
Sesampai di sana, Sang Ustaz itu kembali menaburkan garam ke telaga itu, dan dengan sepotong kayu ia mengaduknya.
“Coba ambil air dari telaga ini dan minumlah,” Kata Sang Ustaz.
Saat si murid mereguk air itu, ustaz kembali bertanya lagi kepadanya, “Bagaimana rasanya?”
“Segar“, sahut si murid.
“Apakah kamu merasakan asin di dalam air itu ?” tanya Ustaz.
“Tidak, ” sahut murid itu.
Ustaz tersenyum sambil berkata:
“Wahai muridku, dengarkan baik-baik. Problem dalam kehidupan, adalah layaknya segenggam garam ini. Semuanya sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Bahagia dan sengsara itu mengikuti perasaan tempat kita meletakkannya. Dadamu harus lapang dan hatimu harus bersih jika kamu ingin hidup damai dan bahagia dalam kondisi apapun.”
Ustaz itu lalu kembali menasehatkan: “Dada dan hatimu adalah wadah itu, tempat kamu menampung segalanya. Jangan jadikan hatimu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu menampung setiap permasalahan dalam kehidupan ini, dan merubahnya menjadi kesegaran dan kedamaian.”
Sang Ustaz menutup nasehatnya seraya berkata:
“Wahai muridku, jika ingin dadamu lapang dan hatimu bersih kamu harus selalu dekat kepada pemiliknya yang mengusainya, dengan cara selalu taat dan patuh kepadaNya. Dia adalah Robbmu, penciptamu, pemilikmu dan pengatur semua tentang dirimu. Bacalah kitabNya, Al-Qur’an dan hiduplah sesuai dengan petunjukNya. Semoga engkau selamat, sukses dan bahagia wahai muridku, barokallah fiik“.
Allah berfirman:
Ùƒِتَابٌ Ø£َنزَÙ„ْÙ†َاهُ Ø¥ِÙ„َÙŠْÙƒَ Ù…ُبَارَÙƒٌ Ù„ِّÙŠَدَّبَّرُوا آيَاتِÙ‡ِ ÙˆَÙ„ِÙŠَتَØ°َÙƒَّرَ Ø£ُÙˆْÙ„ُوا الْØ£َÙ„ْبَابِ
“Ini (Al-Qur’an) adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.” [QS: Shood [38]: 29]
Berkata sebagian ahli tafsir:
“Kami menyibukkan diri kami dengan membaca, mempelajari dan mengamalkan Al-Qur’an maka kamipun diliputi oleh keberkahan dan berbagai kebaikan.”*
Akhukum Fillah @AbdullahHadrami, Dai, tinggal di Malang
Sumber : www.hidayatullah.com
Post a Comment