Terganjal Selembar Tisu
Oleh : Jamil Azzaini
Alkisah, beberapa waktu
yang lalu, saya dipanggil guru bisnis saya. Bersamaan dengan kehadiran saya,
hadir juga pebisnis lain yang berkonsultasi. Sang pebisnis menyampaikan “Pak,
sebagai spiritual company, saya dan tim saya sudah rajin ibadah, menggunakan semua
jurus bisnis terbaru, sudah kerja keras, bahkan terkadang kepala jadi kaki dan
kaki jadi kepala. Hari Sabtu dan Minggu pun terkadang kami masih bekerja,
tetapi mengapa target bisnis kami tidak tercapai.
Sang guru
menjawab santai “rezeki datang bukan karena kerja keras, sebab kalau rezeki
datang karena kerja keras maka yang paling banyak rezekinya adalah kuli, tukang
panggul dan sejenisnya. Rezeki datang karena Sang Pemilik rezeki mau
memberikannya kepadamu.”
Setelah diam
sejenak, sang guru melanjutkan “ibarat kamu punya saldo tabungan milyaran di
bank, kamu kemudian pergi ke ATM untuk mengambil uang tersebut. Tetapi
ternyata, kartu ATM-mu tidak bisa masuk karena ada selembar tisu yang ada di
lubang tempat masuknya ATM. Saldo tabunganmu banyak tetapi kamu tetap tidak
bisa mencairkan uangmu lewat ATM.”
Sang guru terdiam sejenak
dan kemudian bertanya “kamu tahu, apa pelajaran dari cerita ATM tadi?” Saya
yang mendengar pertanyaan tersebut ingin menjawab karena pernah mendengar kisah
serupa dari salah satu pembicara nasional alumni Akademi Trainer. Namun untuk
menjaga adab seorang murid kepada guru saya tetap diam.
Sang guru
kemudian menjelaskan “selembar tisu itu adalah dosa-dosa yang sering tidak
disadari oleh dirimu dan timmu. Jadi, meski kebaikanmu berlimpah, kamu sudah
kerja keras, banting tulang dalam mengejar target tetap saja tidak tercapai
karena ada selembar tisu di dalam dirimu atau timmu.”
Sang pebisnis kemudian
mengajukan pertanyaan “guru, kira-kira apa selembar tisu saya dan tim saya?”
Sang guru menjawab “emboh, itu urusanmu bukan urusanku. Tetapi biasanya
dosa-dosa yang tidak disadari (selembar tisu) itu adalah ghibah (gossip),
ketidakadilan, interaksi lelaki dan perempuan yang melampui batas, ada yang
tidak taat pada pimpinan, banyaknya rasa iri dalam dirimu atau timmu, dan
tersebarnya banyak penyakit hati lainnya. Bila ada salah satu yang saya sebut
tadi ada padamu atau timmu maka itulah selembar tisu yang membuat kamu tidak
bisa mencairkan kebaikan-kebaikanmu, targetmu tidak tercapai.”
Percakapan guru dan murid
itu bukan hanya memberikan pelajaran bagi yang bertanya tetapi juga telah
memberikan pelajaran berharga kepada saya, semoga juga buat Anda. Hati-hati
dengan selembar tisu karena itu bisa mengganjal datangnya rezeki.
Sang pebisnis kemudian mengajukan pertanyaan “guru, kira-kira
apa selembar tisu saya dan tim saya?” Sang guru menjawab “emboh, itu urusanmu
bukan urusanku. Tetapi biasanya dosa-dosa yang tidak disadari (selembar tisu)
itu adalah ghibah (gossip), ketidakadilan, interaksi lelaki dan perempuan yang
melampui batas, ada yang tidak taat pada pimpinan, banyaknya rasa iri dalam
dirimu atau timmu, dan tersebarnya banyak penyakit hati lainnya. Bila ada salah
satu yang saya sebut tadi ada padamu atau timmu maka itulah selembar tisu yang membuat
kamu tidak bisa mencairkan kebaikan-kebaikanmu, targetmu tidak tercapai.”
Percakapan guru dan murid itu bukan hanya memberikan pelajaran
bagi yang bertanya tetapi juga telah memberikan pelajaran berharga kepada saya,
semoga juga buat Anda. Hati-hati dengan selembar tisu karena itu bisa
mengganjal datangnya rezeki.
Jamil Azzaini, Motivator dan Penulis
Buku
Post a Comment