Bagian dari Episode Kehidupan
Assalaamu
‘alaikum wa rohmatullahi wa barokaatuh
Hal yang paling menyakitkan bagi
kebanyakan orang adalah kematian. Bila diceritakan tentang kematian seolah-olah
berakhirlah segalanya. Musnah sudah semua yang sudah dirintis dan
diusahakannya. Berakhir sudah episode kehidupannya. Berhenti kisah hidupnya. Tak
ada lagi yang dapat dilakukan, hanya tinggal mengenang dirinya.
Bagi seorang muslim kematian
merupakan bagian dari episode kehidupan yang masih ada kelanjutannya. Tidak
berhenti di pintu gerbang kematian saja. Kehidupan di dunia adalah ladang bagi
kehidupan selanjutnya, di mana kehidupan tersebut adalah kekal abadi. Oleh
karena itu bagi seorang muslim, kematian adalah pintu gerbang yang mengarahkan
seseorang menuju keadaan dimana ia akan mendapat balasan atas segala
perbuatannya. balasan itu berujung pada dua cabang, yaitu kebahagiaan yang
abadi atau kesengsaraan yang tak berkesudahan.
Setiap muslim diajarkan bahwa ada
kehidupan setelah kematian. Dengan demikian setiap muslim diperintahkan untuk
mempersiapkan diri mencari bekal sebanyak-banyaknya agar mudah dihisab nanti.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda : “Orang yang cerdas adalah orang yang mengendalikan diri dan bekerja
untuk kehidupan setelah kematian.” (HR. Tirmidzi)
Dzikrul maut adalah upaya melatih
jiwa untuk terus mengenal dan merasa diawasi oleh Allah Ta’ala. Peristiwa kematian baginya bukan sesuatu yang menakutkan,
bukan juga merupakan keberakhiran hidup seseorang tanpa mendapat balasan.
Baginya peristiwa kematian merupakan pertemuan hamba dengan penciptanya. Agar
ia dapat bertemu dengan penciptanya dalam kebahagiaan maka ia perlu menyiapkan
sebaik-baiknya bekal. Dengan persiapan inilah diharapkan kelak bila saatnya
tiba ia akan menghadap Rabbnya dengan keridhaan dari Rabbnya sehingga bahagia
di sisi Allah selamanya.
Semoga kita termasuk hamba yang
husnul khotimah, aamiin...||
Wassalaamu ‘alaikum wa rohmatullahi wa barokaatuh
Salam : Redaksi
Post a Comment