Hijrah

Oleh : Indayana Ratna Sari

Apa yang tergambar di benak kita ketika mendengar hijrah?

Bagi muslimah mungkin menjawab Menutup aurat, berkerudung besar, tidak lagi pacaran...Hmm apa lagi ya teman-teman? (Silahkan boleh komen ya) hehe...
Nah kebiasaan kita menilai sesuatu dari apa yang nampak atau lahiriah saja, hingga kita lupa dengan yang tersembunyi atau bathiniyah.

Berbicara masalah hijrah tentu  paling erat maknanya dengan kata berpindah. Makna hijrah dapat berarti berpindah dari suatu tempat ke tempat lain, berpindah dari suatu keadaan ke keadaan yang lain, termasuk yang dibahas diawal, yaitu berpindah atau berubah dari lahiriah yang belum islami menuju yang islami.
Contohnya mungkin kalau dulu belum menutup aurat sesuai islam, kemudian berubah sesuai ajaran islam.

Yah, begitulah kira-kira nampaknya hijrah secara lahiriah.

Tapi, cukupkah jika kita memilih hijrah secara lahiriah atau tampilan saja?  Bagaimana kabar dengan hijrah aqidah atau iman kita?

Bagaimana kabar hijrah ilmu atau pengetahuan agama kita?

Bagaimana kabar hijrah kesukaan atau hobi kita?

Bagaimana kabar hijrah akhlak kita?

Pertama, Hijrah iman bermaksud bagaimana kita bisa berpindah dari iman yang lemah menuju iman yang kuat. Seperti yang kita tahu bahwa kadar iman kadang naik kadang pula turun.  Iman diibaratkan HP, ia perlu dicharge, dijaga kekuatannya. Bagaimana cara ngechargenya? Oleh seorang guru menyampaikan bahwa ibadahnya harus ditingkatkan, berkumpul dengan teman2 yang mengingatkan dengan Allah,  hadir dalam majelis2 ilmu, majelis hikmah, atau majelis dzikir.

Kedua, Hijrah ilmu bermaksud bagaimana kita bepindah dari kebodohan terhadap ilmu agama menuju kepahaman terhadap ilmu agama. Bagaimana caranya? Seorang guru menyampaikan bahwa hadirilah majelis2 ilmu agama untuk menambah pemahaman terhadap ilmu agama. Jangan sampai seorang muslim bodoh terhadap ilmu agamanya sendiri

Ketiga, hijrah hobi sekaligus akhlak bermaksud bagaimana kita berpindah dari hobi yang sia2 sekaligus akhlak yang negatif menuju hobi yang lebih bermanfaat dan akhlak yang baik. Caranya bagaimana? Seorang guru menyampaikan bahwa satu2nya cara  ialah paksa. Memaksa diri untuk meninggalkan kesia2an dan merubah diri.

Indayana Ratna Sari, S.Si., Mahasiswa S2 Universitas Negeri Yogyakarta
Foto Model : Ulfah
Powered by Blogger.
close