Manusia Kuat, Siapa Mereka?

MANUSIA yang kuat, hanyalah kala keheningan, saat semua terlelap, ia terbangun, rukuk dan sujud kepada-Nya.
Orang-orang yang seperti itu setidaknya mengerti bagaimana memanfaatkan waktu. Bahkan ada harapan, cita-cita, dan pengaduan masalah yang ditumpahkan kepada Tuhan Semesta Alam.
Oleh karena itu, Allah memerintahkan kita untuk bangun pada sebagian malam agar mendapatkan tambahan (kebaikan) agar diri kita mendapatkan tempat yang terbaik dan terpuji di sisi-Nya.
Namun, perkara ini bukan semata soal kemampuan menahan kantuk, bukan semata soal lelah tidaknya tubuh dan pikiran. Tetapi juga pertolongan-Nya, yang dengan itu pula Allah memuji manusia-manusia itu.
كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ
وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
“Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” (QS. Adz-Dzaariyaat [51]: 17-18).
Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhuma mengatakan:
“Tak ada satu pun malam yang terlewatkan oleh mereka melainkan mereka melakukan shalat walaupun hanya beberapa raka’at saja.
Sungguh sangat beruntung hamba-hamba yang Allah mudahkan dirinya bangun kemudian tahajjud di sebagian malam”
Lantas siang harinya ia melakukan yang terbaik pada apa yang menjadi amanah, tanggungjawab, profesi, atau pun passion-nya yang bermanfaat. Sungguh, itulah manusia paling bahagia di muka bumi ini.
Tinggal, bagaimana sekarang diri ini merasakan a perintah Allah yang sangat spesial ini. Semoga Allah senantiasa mampukan kita untuk menjalankan-Nya.
IMAM NAWAWI SURADI
Powered by Blogger.
close