Menjadi Orangtua Seutuhnya


Oleh : Syaiful Anshor

Lagi gambar apa, Ade?” tanya seorang lelaki.

“Gambar Ayah,” jawabnya.

Lelaki tersebut melihat gambar yang belum begitu sempurna di secarik kertas putih itu dengan seksama. Gambarnya tidak begitu bagus. Biasa saja. Namun, tulisan pendek di atas gambar itu yang membuatnya kaget: MONSTER.

“Kenapa ditulis monster? Itu kan gambar ayah kamu,” tanya lelaki itu lagi penuh penasaran dan dijawabnya ketus, “Ya, Ayah saya kan mirip monster. Galak dan suka marah-marah.”

Suatu saat seorang Ibu kaget. Dia mendapati tulisan anaknya yang masih duduk di bangku SD itu tergeletak di atas lantai dan berbunyi, “IBU GILA.” Dia pun bertanya-tanya siapakah Ibu yang dimaksud anaknya? Ternyata dia lebih kaget lagi karena Ibu gila yang dimaksud buah hatinya itu adalah dirinya sendiri.

Ayah-Bunda. Merenunglah sesaat. Sudahkah kita betul-betul menjadi Ayah-Bunda yang sejati buat putra-putri kita? Ataukah hanya sekadar stempel orangtua karena Ibu telah melahirkan mereka? Padahal, lihatlah, Ayah-Bunda bagi mereka tidak lebih seperti monster dan orang gila. Tak lebih.

Lalu, kenapa itu bisa terjadi? Ya. Karena perlakuan kita kepada anak-anak yang tidak mencerminkan sebagai orangtua: sering berlaku kasar, suka marah-marah, memukul, dan selalu menyalahkan mereka.


Padahal, yang salah itu sebenarnya diri kita sendiri: yang tidak bisa memperlakukan mereka sebagai mana mestinya: menyayangi, berlemah lembut, dan mendidiknya dengan baik.

Syaiful Anshor, Pendidik, Penulis Buku, dan Wartawan
Powered by Blogger.
close