Merangkul Hujan


Oleh : Rostika Hardianti

Tentang hidup, akan banyak waktu yang seringkali setiap detiknya terlalaikan oleh kesibukan dunia. Akan tetapi, ada juga manusia yang memilih tenggelam sementara dalam kesendirian, di sudut gedung. Memandangi langit dengan seksama. Hujan-Nya terlalu indah untuk dimaki. Rintik-Nya terlalu syahdu untuk digerutui. 

Manusia itu kini tengah berupaya meleburkan jiwa dengan kuasa-Nya. Berusaha menerima dengan ikhlas atas apapun ketetapan-Nya. 
Hamba Allah itu kini tersenyum lebih lebar bukan karena bahagianya. Akan tetapi, itulah wujud syukur yang membuat hatinya menjadi lebih lapang, pikirannya menjadi lebih terarah, jiwanya menjadi lebih tenang. 

Hatinya menangis, Jiwanya runtuh, tapi tidak dengan keimanannya.

Begitulah jalan terang menuju hidayah yang Allah tetapkan, Allah berikan pada hamba-Nya melalui kekuatan hati untuk senantiasa kokoh di jalan hijrah, jalan menuju perubahan yang lebih baik. Perubahan tidak persoalan materi, melainkan jalan hidup dan ketetapan hati untuk bersungguh-sungguh mengimani Qadha dan Qadhar-Nya. Menjadikan Islam jalan terang yang mewakili seluruh solusi atas kehidupan manusia.

Hujan hari itu hanya mewakili kepedihan hamba Allah yang senantiasa tersungkur jatuh.
Hujan hri ittu hanya mewakili sisa-sisa luka yang teramat pilu untuk dikenang. 
dan, hujan itu memilih untuk mengalah pada keteguhan hati seorang manusia yang tunduk pada Tuhannya. Lantas, mentari mencoba mengalihkan kedudukan hujan dan sendu-sendu badai menjadi cahaya yang benderang. Melapangkan perjalanan pulang setiap manusia yang berlalu-lalang di muka bumi.


Lalu terdengar syair:

Cahaya seringkali menjadi arah dari orang-orang yang memerlukannya.
Mereka berharap cahaya itu akan abadi.
Tapi tahukah? 
Bahwa matahari sekalipun akan redup dan kehilangan sinarnya.
Menyinari semua orang adalah kemustahilan.
Begitupula matahari, disaat menyinari satu titik,
Maka titik lain akan gelap.

Kuat dan tegaslah wahai cahaya.
Banyak orang yang memerlukanmu.
Tapi mengertilah, bahwa dirimu lebih membutuhkan cahayamu untuk selalu bersinar.

Ingat, matahari akan fokus kepada cahaya yang ada,
Bukan gelap yang sebaliknya.
Tersenyumlah pada potensi dan terimalah semua kelemahan.

_Bersinarlah cahaya!_
Powered by Blogger.
close