Doa Mustajab Abu Muslim al Khaulani
Oleh : Nur Fitriyana
Assalaamu
‘alaikuma rohmatullahi a barokaatuh. Alhamdulillah, kita berjumpa
lagi dalam Kisah Fahma. Nah, pada kisah episode bulan ini, kita akan menyimak
kisah orang sholih yang selalu mustajab doanya. Selamat menyimak.
Diriwayatkan
dari Atha’ ia berkata bahwa Abu Muslim al-Khaulani apabila ia pulang ke rumah
dari masjid, ia bertakbir di depan pintu rumahnya, lalu isterinya pun
bertakbir. Jika ia berada di halaman rumahnya ia bertakbir pula, maka isterinya
pun menjawab takbirnya.
Pada
suatu malam ia bepergian kemudian setibanya di rumah ia bertakbir, namun tidak
seorang pun yang menjawab. Biasanya apabila ia masuk ke rumah, isterinya segera
mengambilkan sorban dan sandal kemudian menghidangkan makanan untuk beliau.
Setelah
ia masuk rumah, ternyata ruangan gelap, tidak ada lampu di dalamnya. Sementara
itu ia temukan isterinya sedang duduk termenung di dalam rumah, menundukkan
kepala sambil memainkan sebatang kayu lalu Abu Muslim bertanya, “Ada apa
denganmu?”
Isterinya
menjawab, “Engkau memiliki kedudukan di sisi Mu’awiyah namun kita tidak
memiliki pembantu, kalau saja engkau mau meminta pembantu kepadanya, tentu
beliau akan membantu kita dan pasti memberi.”
Abu
Muslim menimpali, “Ya Allah siapa saja yang telah merusak isteriku maka
butakanlah matanya.”
Sebelumnya,
ada seorang wanita mendatangi isteri Abu Muslim, ia sempat berkata, “Suamimu
mempunyai posisi menguntungkan di mata Mu’awiyah, alangkah bahagianya kamu
sekiranya kamu berbicara kepada suami agar dia meminta seorang pembantu kepada
Mu’awiyah, pasti ia akan memenuhi permintaanmu.”
Ketika
wanita (penghasut) tadi sedang duduk di rumahnya, tiba-tiba ia tidak bisa
melihat. Ia bertanya, “Mengapa lampu kalian padam?” Orang-orang menjawab,
“Tidak!” Maka sadarlah ia akan dosanya.
Kemudian
ia menemui Abu Muslim sambil menangis, ia mohon agar Abu Muslim berkenan untuk
berdoa kepada Allah demi kesembuhan matanya. Abu Muslim pun merasa kasihan
kepadanya, lalu beliau mendoakan untuk kesembuhannya dan Allah mengembalikan
penglihatannya.
***
Pembaca
yang dirahmati Allah, kisah di atas mengajarkan kita agar berhati-hati dalam
memberi saran atau nasehat. Sebab kita tidak tahu bagaimana respon yang akan
diterima mereka yang menerima saran kita. Bisa saja kita malah memberi saran
yang salah, lalu kita mendapat akibat karena doa orang yang menerima saran yang
salah dari kita. Bukankah Allah memberi kita dua telinga dan satu mulut agar
kita lebih banyak mendengar daripada berbicara?||
Penulis : Nur Fitriyana
Foto :Google
Post a Comment