Agar Anak Bersikap Terbuka Pada Orangtua
Oleh: Suhartono
Orangtua wajib aktif membentuk
mental anak agar selalu bersikap terbuka dan jujur, baik di rumah dan
lingkungan sosial. Usahakan untuk bertanya dalam suasana yang nyaman. Ini bisa membuat
anak lebih terbuka dan jujur.
Cara membuat anak bersikap terbuka dan jujur adalah dengan berkomunikasi dengan
bahasa anak. Pilihlah kata atau frase yang dimengerti anak. Jawablah juga
pertanyaan anak dengan sebaik mungkin dan dengan cara yang tepat. Termasuk
ketika anak bertanya hal-hal yang menurut orang tua canggung.
Ketika anak berbicara, tunjukkan jika Anda sangat tertarik dengan apa yang
dikatakannya. Hal itu dapat ditunjukkan melalui ekspresi mengangguk, tersenyum,
dan mengajukan pertanyaan balik kepada anak. Dengan demikian anak merasa
berarti dan mereka merasa nyaman untuk terbuka dan jujur kepada orangtua jika
ada sesuatu yang benar-benar mengganggu mereka.
Orangtua juga perlu mencari tahu apa yang dipikiran anak, apakah yang ada di
benaknya mengenai suatu hal benar atau salah. Dengan mengetahui pikirannya,
orangtua bisa membantu anak memahami daerah “abu-abu” untuk mendorong mereka
mengekspresikan pendapat dan mengembangkan penilaian mereka akan sesuatu hal.
Untuk membuat anak terbuka dan jujur , orangtua pun juga harus bersikap
demikian. Semakin orangtua terbuka dan mampu menciptakan suasana santai, anak
akan semakin merasa mampu berbicara tentang apa pun yang mengkhawatirkan
mereka.
Kedekatan anak dan orangtua sangat
penting untuk dijalin. Kedekatan orangtua dan anak akan mempengaruhi
keterbukaan anak dalam menceritakan segala pengalaman anak, dan bahkan
permasalahan yang sedang dihadapi anak. Kebiasaan bercerita dan berbagi antara anak
dan orangtua perlu dilakukan sejak dini. Semakin bertambah usia anak, maka
permasalahan yang dialami anak semakin besar dan kompleks. Tanpa adanya
kedekatan antara orangtua dan anak, anak akan cenderung lebih tertutup.||
Tips
agar anak menjadi pribadi yang terbuka pada orangtua:
Ø Jadilah
pendengar yang baik
Saat anak mulai berbicara, orangtua harus memperhatikan dengan seksama. Jangan
sampai anak terkesan dicuekin atau didengarkan tapi tidak dengan niat hati yang
tulus.
Ø Dengarkan
segala jenis cerita
Terkadang anak-anak menceritakan sesuatu yang menyenangkan. Tentu sebagai orangtua
juga akan bahagia melihat anaknya merasakan kebahagiaan. Namun terkadang orangtua
enggan mendengarkan saat anak mengeluh atau menceritakan hal tidak baik.
Sebagai orangtua anda wajib mendengarkan apa pun cerita anak.
Ø Ekspresif
Agar orangtua terlihat serius dalam mendengarkan keluhan atau cerita anak,
cobalah untuk berekspresi, baik dengan kata-kata maupun dengan mimik wajah
dengan mengataka "Wow... " , "Wah...", "Masa
sih...", "Benar sekali... "
Ø Berpikir
positif
Terkadang anak bercerita sesuatu yang tidak nyata, bahkan terkesan mengada-ada
atau Cuma hasil dari imajinasi mereka. Sebagai orangtua, anda perlu berpikir
positif. Sebelum anda yakin bahwa apa yang anak ceritakan adalah sesuatu yang
nyata atau tidak nyata, anda perlu menganalisa dengan berbagai pertanyaan.
Jangan langsung men-judge bahwa apa
yang anak ceritakan adalah khayalan saja.
Ø Tidak
memaksakan pendapat
Jangan memaksakan suatu pendapat kepada anak. Biasanya kata-kata atau nasihat
yang bersifat memaksa menggunakan kata "Pokoknya..." dan
"Harus...". Sikap memaksakan kehendak atau pendapat ini bisa membuat
anak merasa bahwa orang tuanya sangat otoriter dan enggan mendengarkan buah
hatinya.
Ø Memberikan
pilihan
Saat anda menasihati anak, sebaiknya anda tidak memaksa anak untuk mengikuti
satu pilihan. Biarkan anak memilih apa yang menjadi pilihan mereka. Dengan
melakukan hal ini, akan merasakan pentingnya bertanggungjawab dengan pilihan
yang di tentukan.
Ø Kata-kata
yang motivatif
Saat anak-anak mulai lancar bicara, berikanlah asrupan kata-kata yang positif
dan motivatif, terutama saat mereka terlihat sedih, lesu, dan kurang
bersemangat. Kata-kata positif akan mempererat hubungan orang tua dan anak.
Penulis: Suhartono, Pemerhati dunia anak
Foto : Google
Post a Comment