Istirahatlah Agar Istiqamah


Oleh : Mohammad Fauzil Adhim
Ada tiga istilah yang berdekatan, tetapi sangat berbeda satu sama lain, yakni istirahat, futur dan malas. Yang pertama adalah istirahat. Ini merupakan hal penting yang perlu kita perhatikan untuk menjaga semangat dan memelihara daya tahan dalam mengerjakan satu 'amalan. Secara sederhana istirahat bermakna الانتقال من العمل إلى العمل (transisi dari satu amal ke amal yang lain). Maka istirahat tidak sama dengan tidur, rebahan atau kongkow-kongkow.

Di antara hal yang tercela adalah gas poll dalam beramal mengabaikan istirahat. Ini merupakan penyebab futur, yakni berhentinya seseorang dari beramal sesudah bersemangat. Ia tak lagi memiliki hasrat untuk melakukan amal sesudah menggebu melakukannya. Patah semangat.

Maka istirahat bisa berupa beralihnya kegiatan. Dari bertekun-tekun mengkaji literatur tentang pendidikan, istirahat sejenak dengan menikmati buku tentang pernikahan.

Istirahat juga bisa berupa qailulah, tidur siang sebentar di siang hari, sebelum atau sesudah Dzuhur, agar punya cukup tenaga mengerjakan amal di waktu sesudahnya. Atau ia bahkan melakukan qailulah bukan dalam rangka menghimpun tenaga memulihkan kondisi fisik, tetapi semata untuk memperoleh keutamaan mengerjakan amalan Nabi shallaLlahu 'alaihi wa sallam.

Adapun malas adalah tidak adanya tekad (himmah) dan kesungguhan (hirsh) berbuat, meskipun ia mengetahui, memahami dan meyakini kebaikannya.

Wallahu a'lam bish-shawab.

Mohammad Fauzil Adhim, Penulis Buku
Foto Budi CC Line
Powered by Blogger.
close