Perjuangan Menuntut Ilmu


Oleh : Nur Fitriyana

Assalaamu ‘alaikum wa rohmatullahi wa barokaatuh....,
Para orangtua, pendidik dan pemerhati anak yang dirahmati Allah, alhamdulillah kita berjumpa lagi dengan kisah Fahma. Tak terasa ya, liburan semester sudah berlalu. Anak-anak sudah kembali masuk sekolah. Ada yang semangat, ada pula yang masih harus dimotivasi. Nah, kisah berikut ini bisa kita sampaikan pada anak. Kisah tentang perjuangan Imam Ahmad dalam menuntut ilmu. Semoga kita dan anak-anak kita termasuk generasi yang pantang menyerah dalam menuntut ilmu. Amin...

Para ulama adalah orang yang pantang menyerah dalam menuntut ilmu. Segala ujian dan rintangan mereka lalui, meski hanya sekedar untuk mendapatkan sebuah hadits. Ujian dan rintangan itu semua tidak mematahkan semangat mereka dalam mencari ilmu. Imam Ahmad adalah salah satu di antaranya. Suatu ketika, beliau pergi mengunjungi ‘Abdurrozzaq Ash-Shon’ani di Yaman. Padahal Imam Ahmad berdiam di Baghdad. Beliau pun kehabisan bekal di tengah jalan. Alhasil, beliau memperkerjakan dirinya pada orang-orang yang bisa mengantarkannya hingga beliau tiba di kota Shon’a. Padahal beliau adalah seorang ‘alim besar yang disegani. Orang-orang yang dimintai tolong untuk mempekerjakan diirnya pun menawari bantuan saja, tanpa perlu Imam Ahmad bekerja, Pun demikian dengan para sahabat beliau. Sudah berulang kali beliau ditawari bantuan materi oleh sahabat-sahabatnya, namun beliau tidak mau mengambilnya sedikitpun.

Suatu ketika Imam Ahmad menggadaikan terompahnya pada seorang tukang roti demi mendapatkan makanan darinya sewaktu beliau keluar meninggalkan negeri Yaman. Ketika menuturkan tentang berbagai cobaan berat yang dialami Imam Ahmad selama perjalanannya ke Yaman hingga menetap di sana beberapa waktu untuk mencari ilmu dan mencatat hadits, Al-Hafidz Ibnu Katsir berkata,”Suatu ketika pakaian beliau dicuri orang sedangkan beliau ketika itu berada di Yaman. Maka beliau pun duduk termangu di dalam rumah dan menutup pintunya. Para sahabat beliau pun merasa kehilangan, lalu mereka mendatangi beliau dan menanyakan kabar beliau. Maka beliau pun menceritakan apa yang beliau alami, serta-merta mereka menyodorkan emas kepada beliau namun beliau menolaknya, dan hanya mengambil sekeping uang dinar dari mereka sebagai imbalan atas kitab yang beliau tulis untuk mereka. Jadi satu dinar tersebut beliau terima sebagai upah menyalin kitab untuk mereka. Semoga Allah ‘Azza wa Jalla merahmati beliau dengan rahmat yang seluas-luasnya.

Masya Allah, membaca kisah-kisah para ulama di dalam mencari ilmu termasuk salah satu kiat agar kita termotivasi untuk menuntut ilmu dan mencari ilmu. Karena di dalamnya disebutkan perjuangan mereka dalam mendapatkan ilmu, mulai dari pengorbanan, perjuangan dan seterusnya. Bahkan ilmu adalah sebuah harta yang tak ternilai harganya dibandingkan dengan materi semahal apapun. Semoga kita termasuk orang yang senantiasa mencintai ilmu pengetahuan dan tak pernah lelah untuk mencarinya sepanjang hayat, Amin,||

Sumber: Buku “Langkah Pasti Menuju Bahagia”, DR. Abdul Muhsin bin Muhammad Al-Qosim (khothib dan Imam Masjid Nabawi), pustaka At-Tibyan}

Penulis: Nur Fitriyana, Pemerhati dunia anak
Foto    : Google 
Powered by Blogger.
close