Saatnya Belajar dan Bekerja dari Rumah
Work From Home alias bekerja dari rumah, inilah yang saat ini diterapkan dibeberapa daerah di Indonesia disebabkan mewabahnya virus corona atau Covid-19 yang telah ditetapkan oleh WHO sebagai pandemik di dunia.
Siapa yang tidak ketakutan melihat kenyataan akhir-akhir ini, melihat manusia tiba-tiba jatuh lalu meninggal dunia dan itu jumlahnya tidak sedikit, setidaknya di negeri asal virus tersebut telah menelan ribuan korban, disusul di negara-negara yang lain dan tidak ketinggalan di negara Indononesia tercinta ini.
Virus yang pada awalnya diremehkan oleh berbagai kalangan ini, akhirnya benar-benar mencekam negeri ini, status lockdown di berbagai daerah akhirnya diterapkan, lockdown local di daerah-daerah ini akhirnya menimbulkan pro dan kontra. Ada yang setuju status ini diterapkan dan ada pula golongan yang tidak setuju karena berbagai alasan.
Nah, tidak ketinggalan lembaga-lembaga pendidikan akhirnya diliburkan karena adanya wabah ini. Sehingga otomatis belajar anak-anak pelajar ini diserahkan kepada orang tua/wali murid. Apakah tidak menimbulkan masalah? Ternyata banyak juga orang tua yang stress menghadapi tingkah polah anak-anak mereka ketika tidak sekolah. Sehingga banyak beredar meme-meme, misalnya kangen sekolah, karena belajar di rumah tidak enak, ibunya lebih galak dari gurunya, dan berbagai macam meme-meme yang menggelitik. Itulah fenomena di negeri ini.
Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim juga membuat keputusan bahwa anak-anak dan guru belajar dan bekerja dari rumah. Memanfaatkan media online untuk pembelajaran pada situasi saat ini. Dan inipun di daerah ditangkap berbeda-beda, ada yang meliburkan siswanya namun guru tetap masuk untuk memantau pembelajaran online dari sekolah, ada juga yang meliburkan siswa dan guru memantau kegiatan siswa dari rumah.
Bermacam strategi tentu akan keluar disaat situasi saat ini agar anak-anak sekolah bisa mengejar materi kurikulum yang perlu disampaikan, mulai dari tugas-tugas harian dan tugas-tugas lainnya. Ada yang menerapkan kelas online, guru tetap mengajar layaknya tatapmuka dan anak-anak melihat gurunya mengajar secara online, ada yang tugas-tugas belajar diberikan melalui pesan media sosial dan anak-anak mengerjakan lalu mengirimkan kembali kepada gurunya, dan lain sebagainya.
Saatnya belajar dan bekerja dari rumah ini harus dikuatkan, karena memang melihat kondisi saat ini yang tidak memungkinkan untuk anak-anak berangkat ke sekolah. Kalaupun ada sekolah yang nekad tetap melangsungkan kegiatan belajar mengajar, sudah barang tentu kekhawatiran orang tua tetap ada.
Saatnya bekerja dari rumah, para guru memberikan tugas-tugas kepada anak didik mereka dari rumah, memantau tugas tersebut dikerjakan dengan baik atau tidak, dan tentu juga memberi penilaian dari tugas yang diberikan kepada mereka. Tentu guru harus mempertimbangkan beratnya beban tugas setiap harinya, jangan terlalu ringan dan jangan pula terlalu memberatkan.
Saatnya belajar bagi siswa di rumah, siswa harus proaktif dengan tugas-tugas yang diberikan guru-guru mereka. Mengerjakan dan melaporkan kepada guru mereka.
Dan saatnya orang tua menjadi guru anak-anak mereka di rumah, dengan memberi pengawasan anak-anak mereka. Tahu saat anak-anak waktunya harus belajar, anak-anak waktunya beribadah, dan tahu kapan waktunya anak-anak bermain.
Tugas berat memang, tapi ini semua harus dijalani bersama. InsyaAllah Covid-19 akan berlalu dari negeri ini, dan kita semua akan bisa mengambil hikmah dari peristiwa ini.
Sebuah catatan kecil ini semoga membawa manfaat bagi semuanya.
TMT
Foto www. dream.id
Post a Comment