Semangat Masyarakat Basmi Covid-19
Virus Corona atau Covid-19 dari negeri Tirai Bambu, China ini pada awalnya di Indonesia begitu diremehkan oleh beberapa pejabat negeri ini, misalnya virus ini tidak akan berkembang di negeri tropis, virus ini akan sembuh dengan sendirinya, virus ini tidak akan ada di Indonesia, dan pernyataan 'kelakar' dari pejabat lainnya di negeri ini.
Ternyata virus ini begitu menakutkan bagi masyarakat semua, hari-hari ini otak kita dipenuhi dengan rasa takut dan mencekam akan ganas nya virus ini. Sekolah-sekolah diliburkan, pegawai pemerintahan dibolehkan bekerja dari rumah, pegawa-pegawai swasta harus masuk secara bergiliran, pedagang-pedagang menjerit karena sepinya pembeli, banyak usaha transportasi berteriak-teriak karena semua yang telah dipesan dicancel, usaha makanan semisal catering pun mengalami hal yang sama, harus rela dibatalkan oleh pelanggan karena tidak diperkenankan menyelenggarakan kegiatan massal. Bahkan ibu-ibu PKK di dusun-dusun menunda pertemuan-pertemuan rutin mereka demi memutus rantai perkembangbiakkan virus yang mematikan ini.
Perekonomian di negeri ini seakan mundur 10 atau 20 langkah ke belakang, roda kehidupan seakan berhenti bergerak, belum lagi para buzzer yang dibiayai oleh pemerintah saling mencaci maki tiada henti dengan para relawan oposisi. Setiap langkah kebijakan yang diambil oleh lawan politiknya dicaci maki habis-habisan, seakan tidak pernah ada kebaikan yang keluar dari lawan politiknya.
Dan kini, semua mata terbuka, betapa mematikannya virus china ini. Di dusun-dusun akses jalan dibatasi, setiap orang yang berlalu lalang di dusun-dusun ketika masuk harus cuci tangan, disemprot desinfektan, dan ditanyai hendak ke rumah siapa? Dari mana? Tamu yang berkunjung ke rumah saudara harus dicurigai dan diwaspadai membawa dan menyebarkan virus corona.
Semangat masyarakat membasmi Covid-19 kini menyala, mereka tidak mau kecolongan dengan kejadian-kejadian yang begitu cepatnya dari penyebaran virus ini. Semua bahu membahu untuk tetap berdiam di rumah demi memutus rantai tersebarnya virus ini. Masjid-masjid dengan rela melockdownkan kegiatan-kegiatan shalat berjamaah, shalat jumat, hingga kegiatan-kegiatan kajian mereka demi tidak mewabahnya virus ini.
Semua bergerak, semua bertindak, semua harus bijak dalam menangani Covid-19 ini. Hilangkan ego-ego dalam diri. Jangan merasa junjugannya paling benar dan yang lain salah di matanya. Pilihan politik mungkin telah membelah hati manusia menjadi 2 bagian, tapi tolong satukan hati yang telah terbelah itu untuk membasmi Covid-19 ini.
Sebuah catatan kecil. Semoga upaya kita semua berhasil.
TMT
Foto : Dusun Sukunan, salah satu dusun di Kecamatan Gamping yang LOCKDOWN karena ada warganya yang positif corona, kiriman Untung Purnomo
Post a Comment