Antara Kesulitan dan Kemudahan

Oleh : Syaiful Anshor
Ketika membaca surah Al-Insyirah, juz 30 cobalah sesekali berhenti sejenak pada ayat kelima, dan renungi kandungannya. Sungguh ada pesan, dan hikmah yang menguatkan jiwa di dalamnya.
Ayat itu berbunyi, "(فَإِنَّ مَعَ ٱلۡعُسۡرِ یُسۡرًا)". Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Perhatikanlah kalimat مع (bersama). Sungguh Allah tidak menggunakan diksi بعد (setelah) untuk menjelaskan sebuah kesulitan. Tapi, مع yang artinya bersama.
Itu berarti, setiap kesulitan yang kita alami, dan hadapi jika jeli dan jernih melihatnya ada banyak kemudahan yang Allah siapkan. Allah tidak menciptakan kesulitan kepada seorang hamba, kecuali bersamanya kemudahan.
Karena itu, fokuslah kepada kemudahan, dan solusi. Bukan pada masalahnya karena kita takkan sanggup memikulnya. Jangan hanya melihat malam yang gelap gulita. Tapi perhatikanlah di tengah gulita itu, ada secercah cahaya bintang nun jauh di atas sana.
Langit yang gelap pun terlihat indah, dan memesona. Apalagi jika bermandikan cahaya bulan. Sempurna. Musim semi dihiasi dedaunan hijau. Bunga mekar. Harum semerbak. Musim hujan menumbuhkan rerumputan dan pepohonan. Segar.
Tanah tak lagi kering. Subur. Sirnalah gersang dan panas. Semua makhluk saatnya menikmati hasil panen yang disimpan di musim panas. Sungguh ada hikmah di sebalik setiap musim. Baik susah mau pun senang. Semuanya menitipkan keindahan.
Sungguh sirah Sang Rasul dalam berdakwah juga bermandikan susah, dan lara. Jalan dakwah yang berliku, penuh onak dan duri. Cacian, hinaan, siksaan, embargo ekonomi, dan percobaan pembunuhan. Tak terhitung lagi.
Tapi, Rasul tahu. Semua jalan kebaikan itu pasti melalui cobaan dan rintangan. Karena itu, Allah telah melapangkan hati Nabi. Alam nasyrah laka shodrak. Apapun yang menimpanya tiada terasa kecuali rasa ikhlas, syukur, dan sabar.
Nabi yakin. Dia tidak akan sendiri. Akan ada Allah yang selalu membersamai dan menolongnya. Dan kelak, kesulitan kesulitan yang dilalui, akan berbalaskan selaksa nikmat kebahagian abadi. Kelak. Di surga sana. Karenanya, bersabarlah sesiapa saja yang kini sedang diuji.
Syaiful Anshor, Penulis Buku dan Pendidik, Tinggal di Balikpapan
Powered by Blogger.
close