Asiyah

Oleh : Syaiful Anshor
Di balik kecantikan dan kelembutan seorang Asiyah binti Muzahim tersimpan ketangguhan dan kegigihan luar biasa. Hidup Asiyah sesungguhnya sudah sempurna; bersuami seorang raja, memiliki banyak pelayan, semua kebutuhan ada, dan tinggal di dalam istana yang megah serta indah.
Apalagi yang mau dicari jika semua yang diidam-idamkan manusia semua telah berada di genggamannya? Suaminya, Fir'aun juga begitu mencintai. Apa saja yang diminta, dikabulkan. Bahkan, ketika meminta agar diizinkan memelihara Musa yang masih bayi di dalam istana. Padahal, di luar sana, semua bayi laki laki yang baru lahir dibunuh.
Semua berawal dari kesombongan dan kediktatoran Fir'aun. Puncak kesombongan yang membuat Asiyah tidak bisa menerima adalah saat Fir'aun menganggap dirinya Tuhan; ana rabbukumul 'ala. Saya Tuhan kalian yang paling tinggi. Aisyah dan juga rakyatnya disuruh menyembahnya.
Asiyah yang beriman kepada Tuhannya Musa, Allah menolak. Dia tidak mau menyembah manusia. Sebab, Fir'aun bukan Tuhan. Dia adalah manusia biasa. Meski seorang raja. Yang berhak disembah adalah Allah. Tidak ada yang lain.
Fir'aun murka. Istrinya dipaksa untuk menyembahnya. Jika tidak, dia akan disiksa. Namun, Asiyah tetap dalam keteguhan imannya. Seberat apapun siksaan, dia menerimanya dengan sabar, dan ikhlas.
Dia tidak tergoda oleh kemewahan dan kenikmatan duniawi. Istana megah, pelayanan yang banyak, makanan lezat, dan semua kebutuhan terkecupi. Sebab, dia tahu semuanya fana. Tidak kekal. Yang kekal kenikmatan di akhirat yang dijanjikan oleh Allah.
Di tengah siksaan demi siksaan yang tak terperi, Asiyah hanya bisa berdoa. Seperti yang terdapat dalam Al-Qur'an, "Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim." (QS. At-Tahrim [66]: 11)
Inilah pilihan hidup Asiyah. Dia lebih memilih rumah di surga di sisi Allah yang penuh kenikmatan. Daripada harus bergelimang nikmat dunia tapi harus menyembah Fir'aun. Doanya pun dikabulkan. Seperti hadis Nabi, Asiyah adalah salah satu dari empat pemuka ahli surga.
Syaiful Anshor, Penulis Buku dan Seorang Pendidik. Tinggal di Balikpapan
Powered by Blogger.
close