Belajar dari Sosok Juniar, Pasien Sembuh Covid-19


Oleh : Syaiful Anshor

Juniar. Santri salah satu pesantren tahfidz di Bogor. Asal Majene, Sulawesi Barat. Belakangan Juniar ramai diberitakan media masa. Tak kurang televisi swasta sekelas Metro TV ikut memberitakannya. Life. Via skype.

Bukan tanpa alasan media memberitakan Juniar. Santri yang kabarnya telah hafal belasan juz al Qur'an ini terpapar Covid-19. Terpaparnya Juniar diduga ketika pulang ke kampung halamannya menggunakan pesawat terbang.

Sebelum mudik, kondisi Juniar biasa saja. Sehat. Tak ada indikasi sakit apapun, termasuk Covid-19. Namun, sesampainya di bandara, suhu badannya tiba tiba naik dratis. Sampai sekitar 38 derajat. Dia lalu dites. Dari hasil tes lab, beberapa hari kemudian Juniar positif covid-19 dan dirujuk ke rumah sakit rujukan di Sulbar.

Juniar tidak panik dan takut. Dia selalu berbaik sangka atau husnuzon kepada Allah. Tidak lalu down, dan putus asa. Tiada satu penyakit yang diderita kecuali atas seizin yang Maha Kuasa. Juniar juga yakin bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya dan dia bisa sembuh.

Masa pengobatan dijalani dengan baik. Gadis kecil berjilbab besar ini menghabiskan masa isolasi dengan ibadah dan pengobatan. Tak lama. Sekitar dua pekan. Hasil tes swab corona sebanyak dua kali, Juniar dinyatakan negatif. Dia telah sembuh dari covid-19. Alhamdulillah.

Seperti dalam berita itu, Juniar pulang ke rumahnya di Majene. Memeluk ibunya. Tersenyum. Haru. Bahagia. Orang orang menyambut kedatangannya dengan bahagia. Tampak dari dua bola matanya yang berbinar binar. Kebahagiaan begitu terlihat dari nada suaranya.

Dalam wawancara dengan Metro TV, Juniar berbagi tips agar bisa sembuh dari covid-19. Yang terpenting, katanya harus husnuzon pada Allah. Dengan positive thinking akan membuat diri tenang, dan damai. Selain itu, dia juga menghabiskan masa isolasi dengan beribadah.

Seperti zikir, baca Al Qur'an, qiyamul lail atau tahajud, dan ibadah lainnya. Dari berita yang beredar di media online, Juniar dilaporkan sering sekali membaca Al Qur'an. Ketika dilihat petugas dari CCTV, Juniar tampak selalu membaca Al-Qur'an.
Juniar telah mengajarkan banyak hal kepada kita; keyakinan, optimisme, dan selalu berbaik sangka kepada Allah. Bahkan dalam kondisi yang sulit sekali pun. Di tengah kondisi itu, Juniar bisa tetap tersenyum, dan yakin bahwa ujian yang dihadapi adalah bentuk kasih sayang Allah.

Selain itu, bagi orang beriman, kedekatan kepada Allah adalah kunci utama mengatasi berbagai macam masalah, termasuk sakit. Sebab, jika sudah dekat, tiada lagi yang dikhawatirkan. Kesembuhan adalah hal yang sangat mudah bagi Allah.

Untuk membangun kedekatan itu, Juniar melakukannya dengan memperbanyak ibadah. Dia mengisi hari harinya, selain dengan pengobatan medis, juga dengan zikir, shalat, dan juga tilawah. Sebab, jika hati telah yakin, pasrah, dan dekat kepada Allah, maka tiada lagi yang perlu dikhawatirkan. Semua takdir akan jadi yang terbaik.

Terima kasih, Juniar.

Syaiful Anshor, Pendidik dan Penulis Buku
Powered by Blogger.
close