Komunikasi dengan Sopan Santun dalam Membentuk Keluarga Harmonis





“Pernikahan kita bukanlah pernikahan cinderella yang langsung berlabel and the live happily ever after begitu saja. Pernikahan kita diperjuangkan bersama, mesti dengan rasa lelah dan air mata “
-Fufu-

Oleh: Alda Risma Widyatama 

Pernikahan adalah salah satu hal yang sangat penting dari kehidupan manusia. Sehingga semua orang akan mempersiapkannya dengan sebaik-baiknya dan senantiasa menunggu-nunggu kapan momen itu datang. Beberapa orang ketika masih berpacaran ingin segera menikah karena mereka menganggap bahwa didalam pernikahan itu hanya kehidupan-kehidupan manis yang terjadi. Padahal nyatanya  setelah mereka melaluinya sendiri banyak yang kelabakan karena mereka tidak mempersiapkannya dari awal.

Pernikahan itu ibarat kapal yang akan mengarungi gelombang lautan bersama. Namun sayang banyak yang tanpa sadar, mereka tidak menyiapkan bekal dan tanpa menentukan tujuan yang tepat. Sehingga kehidupan rumah tangga hanya dijalani mengalir begitu saja, bingung tak tau arah seakan pasrah akan ombak dan aliran air akan membawanya kemana.

Jika pernikahan tak jelas arah tujuannya, jangan heran jika nanti kehidupan dalam pernikahan begitu hambar. Namun sangat berbeda ketika pernikahan itu telah disiapkan sebaik-baiknya dan mengetahui di manakah tujuan pelabuhannya. Pernikahan yang seperti inilah yang akan membuat terciptannya keluarga harmonis.

Keharmonisan dalam rumah tangga adalah salah satu hal yang di idam-idamkan bagi sebagian orang terutama pada saat ini. Keharmonisan keluarga berarti adannya komunikasi yang baik antar keluarga, adannya keserasian, kesepadanan dan kerukunan sebagai suami dan istri. Untuk membangun sebuah keluarga yang harmonis dan sejahtera tentunya tidak semudah seperti membalikkan tangan. Karena jalan ke arah ini sangat terjal tidak lurus, mulus dan tanpa hambatan. Oleh karena itu dalam membentuk keluarga yang harmonis memerlukan persiapan, tujuan dan perencanaan yang matang dan tidak tergesah-gesah.

Setiap keluarga yang nantinya ada harus saling menjaga komunikasi agar terciptanya keluarga harmonis seperti yang diharapkan. Bahkan Van pelt menyebutkan bahwa "kebahagiaan suami istri dapat diukur dari daya guna komunikasi mereka". Bagaimana seseorang berkomunikasi adalah merupakan suatu faktor yang menentukan dan mempengaruhi serta menentukan sukses atau gagalnya suatu hubungan. Cara berkomunikasi setiap orang berbeda-beda namun kita memiliki banyak prinsip hidup yang sama hingga kita bisa mempelajari bersama agar tidak terjadi kesalah fahaman antara suami dan istri.

Berkomunikasi dengan keluarga secara sopan santu adalah hal yang sangat penting, sebab ketidaksopanan dalam berkomunikasi dengan keluarga dapat menimbulkan berbagai kesalahfahaman. Seperti halnya anak muda yang berpacaran mereka seakan menggunakan cara ini yaitu dengan sopan santun ketika berkomunikasi sehingga mereka tidak sering adannya pertengkaran. Nah seharusnya kita juga menerapkan hal ini dalam kehidupan rumah tangga. Bukan malah sebaliknya, ketika pasangan yang telah melangsungkan perkawinan tidak berkomunikasi dengan santun lagi yang menyebabkan rumahtangga mulai tidak harmonis lagi. 

Ada beberapa cara komunikasi dengan sopan santun dalam membentuk keluarga harmonis:
a.      Hindari saling mengoreksi pasangan
Yang dimaksud adalah hindari saling mengoreksi pasangan di depan umum apalagi di depan keluarga atau orang-orang terdekatnya. Jika hal ini dilakukan maka akan membuat hati pasangan kita terluka dan bisa membuat mereka tidak percaya dirilagibdidepan keluarga atau teman-teman dekatnya.

b.     Hindari penggunaan kata yang menimbulkan kesalah pahaman dalam berkomunikasi
Tetkadang kita tidak memahami bahwa bahasa yang kita gunakan berbeda dengan pasangan kita nah dalam hal inilah yang terkadang membuat salah arti atau pemahaman sehingga memicu terciptanya masalah.

c.      Tidak menyela atau berhati-hati ketika memotong pembicaraan
Dalam hal ini pasangan harus saling mengerti dan memahami bagaimana karakter pasangan kita ketika mengungkapkan pendapat. Agar ketika ada salah satu yang menyela dan pasangannya telah memahami maka tidak akan terjadi perdebatan.

d.     Memperhatikan nada suara saat bicara
Latar belakang seseorang terkadang membuat seseorang berbicara dengan nada keras namun seseorang yang berbicara dengan keras tersebut tidak menyadari bahwa volume berbicaranya sangat keras. Maka perlunya pasangan untuk memahami agar tidak terjadinya kesalahfahaman.

e.      Hindari gurauan yang menyakitkan
Betapa sering seseorang dengan mudahnya membuat lelucon agar semua orang tertawa namun seseorang itu tidak menyadari bahwa lelucon itu menjadi bumerang baginya karena dia telah menyakiti hati pasangannya. Dalam hal ini suami istri harus memiliki kepekaan untuk saling menghindari gurauan yang dapat menyakiti hati seseorang yang sangat ia cintai.

f.      Menggunakan kata sebaik mungkin
Perlakukan pasangan, keluarga seperti kalian memperlakukan sahabat yang tidak pernah disakiti bukan sebaliknya. Terkadang seseorang sering seenaknya saja ketika berkomunikasi dengan keluarga, bahkan sering kali menggunakan kata-kata pedas maupun menyindir keluarga kita.

g.     Hargai waktu tenang bersama keluarga
Terkadang seseorang sangat perlu untuk diberi waktu tenang agar bisa berpikir, mengembangkan diri, menenangkan hati dan lain-lain. Ini adalah waktu di mana sang suami ataupun istri tidak mau diganggu. Begitu juga halnya ketika suami ataupun istri sedang marah maka berilah waktu untuk mereka, seperti mendengarkan dengan penuh perhatian sehingga mereka menganggap bahwa kita sangatlah memperhatikan dan dia seakan mendapatkan waktu tenang sekaligus untuk berpikir.

h.     Evaluasi partisipasi
Terkadang ada seseorang yang suka berbicara namun ada juga yang pendiam sehingga dengan hal ini kita harus pandai-pandai dalam mengenal karakter pasangan hingga tercipta keserasian. Seperti yang suka bicara berusaha memberikan peluang pasangan untuk berbicara dan sebaliknya.

i.       Pergunakan perasaan
Salah satu cara terbaik dalam berkomunikasi keluarga adalah dengan cara menyampaikan perasaan satu sama lain. Sebaiknya dalam menyampaikan perasaan diharapkan dengan perasaan terbuka, jujur, dan ramah.
Dr. Howard Clinebell, seorang pakar psikolog di Amerika Serikat, menganjurkan bahwa “jalan menuju komunikasi yang produktif bagi suami dan istri adalah belajar agar terampil berbicara dengan terus terang dan jujur." Yang dibutuhkan dalam berkomunikasi adalah pernyataan-pernyataan yang jelas, langsung, terbuka tanpa berbelit-belit dan spesifik. Bukan secara umum yang bisa ditafsirkan lagi, dan mengatakan sebagaimana adanya dengan cara lembut dan sopan santun.

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa terpisah dari kebutuhan untuk berkomunikasi satu sama lain. Maka dengan komunikasi sopan santun dapat membentuk keluarga yang harmonis. Namun komunikasi dengan sopan santun juga harus di imbangi dengan hubungan yang erat dengan sang pencipta, yang akan membuat komunikasi tersebut lebih selaras seperti yang dikehendaki oleh sang maha pencipta. Norman Wright, mengutip Paul Touner dalam hal ini adalah“ Hanya bila suami istri berdoa bersama di hadapan Allah maka mereka akan mendapatkan rahasia dari keharmonisan yang sebenarnya. Diantara banyaknya perbedaan antara suami dan istri dalam hal apapun justru memperkaya kehidupan rumah tangga mereka, bukan membahayakan mereka. Dan apabila suami istri tersebut diam-diam mencari ke hadirat Allah untuk melihat kesalahan-kesalahan mereka sendiri, mencari dosanya dan meminta ampunan dari suami ataupun istri maka Insya Allah tidak akan ada lagi masalah dalam pernikahan itu.

Setiap orang merindukan rumah tangga yang bahagia. Rumah tangga yang bahagia akan diperoleh melalui komunikasi yang baik antara suami dan istri. Namun komunikasi yang baik dan terbuka tersebut hanya boleh terjadi dengan kuasa Allah. Itulah sebabnya selain komunikasi dengan sopan santun, komunikasi dengan Allah juga harus selalu tetap dipupuk. Karena manusia tidak sempurna, memiliki kelemahan termasuk kelemahan dalam berkomunikasi. Secara sadar ataupun tidak sadar, kita dapat menyakiti hati orang yang kita cintai. Oleh sebab itu kita perlu kuasa sang Maha Pencipta.

Dari pemaparan di atas bahwa komunikasi adalah rahasia terciptanya keluarga yang harmonis. Sebab tanpa komunikasi, hubungan-hubungan yang akrab tidak dapat dijalani dan tetap hidup. Bila komunikasi tidak bisa ditinggalkan maka komunikasi harus dipelihara dan dikembangkan. Karena mereka yang tidak mengembangkan akan mengalami problem lainnya . Dan tidak bisa tercapainya keluarga harmonis dalam pelaksanaannya.


Penulis : Alda Risma WidyatamaMahasiswa UIN Sunan Kalijaga (Hukum Keluarga Islam ), Owner AldaDya.Wears.
Foto    : Google 


Powered by Blogger.
close