Adab Sebelum Ilmu
Ilmu adalah cahaya, cahaya tidak akan menembus
dengan sempurna jika hati manusia diliputi dengan hati yang buthek.
Haram bagi hati untuk dimasuki cahaya (dari Allah) sementara di dalamnya
masih ada sesuatu yang dibenci oleh Allah Ta’ala, Sahl bin ‘Abdillah at
Tustary.
Nah, maka diperlukan adab untuk hal ini, karena adab berfungsi
memastikan seseorang melakukan hal-hal yang benar dan menjauhi hal yang
keliru agar peluang keberhasilan semakin lebar dan besar. Adab juga
sebagai latihan (riyadhah) untuk meraih kebaikan.
Adab yang baik harus diupayakan dan buah dari pembiasaan, tidak muncul
dengan sendirinya. Manusia memerlukan contoh dan teladan dari orang lain
yang telah berhasil mendapatkannya.
Nah, tanpa adab seseorang itu bisa mendapatkan ilmu yang
ditekuninya. Ia bisa mahir malah bisa kompeten. Tapi, tanpa adab ia
terjauh dari manfaat dan keberkahan ilmu. Bahkan seluruh ilmu yang ia
dapat bisa menjadi bencana baginya. Ngeri thooo.
Malik bin Dinar, siapa yang tidak diberi ilmu yang bisa mengekangnya,
maka ia tidak diberi ilmu yang bermanfaat baginya. Maka sangat wajar,
manusia yang paling takut kepada Allah adalah para ulama, karena mereka
orang yang paling mengenal Allah dan mengerti keagungannya.
Ilmu harus diamalkan, bukan cuma hiasan dan kebanggaan, apalagi
diperdebatkan.
Barang siapa yang tidak memiliki guru, maka pemandunya adalah syetan.
Maka, niat yang benar mutlak diperlukan. Bisa jadi ilmu yang mubah
menjadi jalan menuju Allah atau sebaliknya, ilmu syariat jadi jalan ke
neraka jika salah sejak awalnya.
TMT
Foto : Atin
Post a Comment