Anak Suka Pilih-pilih Makanan

Oleh : Suhartono

Pilih-pilih makanan atau picky eater, dalam sains istilah ini disebut food preference. Yakni penolakan terhadap makanan-makanan tertentu. Sebetunya ini adalah suatu hal yang normal tapi kadang berkelanjutan sehingga nantinya anak hanya memilih pada makanan tertentu. Misalnya anak dikasih makan ayam satu potong besar, tapi dia hanya memakan potongan kecil. Selain itu picky eater dipengaruhi oleh hal-hal yang terkait tekstur makanan, misal anak tidak mau makan makanan yang lembek, atau yang tidak ada kuahnya, dan sebagainya.

Ada beberapa sebab anak suka pilih-pilih makanan. Anak menjadi picky eater karena paparan makanan yang nggak sesuai atau nggak bervariasi. Orangtua memaparkan makanan tersebut sejak anak usia dini. Anak jadi picky eater juga bisa disebabkan karena kepribadiannya. Bisa jadi si anak memang tidak mau mencoba sesuatu hal yang baru. Tinggal bagaimana orangtua menyiasatinya secara cerdas dan yang tidak memaksa anak.

Penyebab lain yakni faktor ingkungan. Kalau bicara lingkungan berarti yang bermasalah biasanya orangtua. Hal ini karena anak paling dekat dengan orangtuanya. Sebagai orangtua, kita harus introspeksi diri kenapa anak makannya pilih-pilih.

Penyebab lain yang tak kalah penting adalah tekanan pada proses makan, artinya kalau makan durasinya lama. Padahal maksimal waktu makan 30 menit. Jadi makan tidak selesai-selesai. Alhasil anak lama-lama tidak mau makan.

Tips agar anak tidak menjadi picky eater

Makan bersama dengan anak
Usahakan menyediakan waktu untuk makan bersama dengan anak. Sesibuk apapun kita dalam bekerja, luangkan waktu untuk anak. Tidak perlu dipaksakan setiap malam, namun usahakan sesering mungkin. Kita juga tidak bisa berharap anak-anak akan duduk lama. Jadi, Anda sebagai orangtua juga harus disiplin makan bersama, tanpa bertelepon atau sambil menonton TV. Satu hal lagi, hindarilah bernegosiasi dengan anak dalam memberikan makanan yang bergizi dan berilah pujian kepada anak jika ia menghabiskan makanan yang diberikan oleh Anda.

Atur Waktu Ngemil
Kebiasaan ngemil sesukanya dapat menjadi sebuah kebiasaan nantinya. Untuk itu sebaiknya Anda mengatur jadwal kapan waktu yang tepat untuk anak menikmati cemilan.
Biasakan anak mengikuti jadwal tersebut misalnya dalam sehari anak boleh makan cemilan dan makanan manis setiap pukul 3 atau 5 sore perhari. Semakin dibiasakan hal ini akan membuat anak semakin penasaran akan cemilan yang akan Anda berikan dan menjaganya tetap pada jadwal yang sudah Anda buat.

Berikan Penjelasan Mengenai Makanan Sehat
Mungkin tidak hanya anak Anda yang membenci sayur. Sayur sejak dahulu telah menjadi musuh sebagian besar anak-anak walaupun mereka belum pernah mencoba untuk memakannya sama sekali. Hal ini disebabkan karena beberapa sayuran memiliki bau dan rasa yang kuat terutama ketika dimasak.

Tetap berikan sayur-sayuran tersebut pada mereka. Jika anak mau mencoba tetapi akhirnya mengeluarkannya kembali dari mulutnya, cobalah lagi di lain hari. Anda dapat menyiasatinya dengan mencampur sayuran tersebut dengan saus atau menyembunyikannya di balik jenis olahan makanan lainnya.

Berikan Jus dan Susu
Banyak anak yang lebih menyukai jus dan susu sebagai pengganjal rasa laparnya dibandingkan nasi. Tetapi jika terlalu banyak mengonsumsinya tentu anak dapat menjadi obesitas.
Untuk itu batasi asupan jus dan susu yang dikonsumsi anak untuk yang berusia 1-6 tahun sediakanlah jus sebanyak 4-6 ons perhari atau setara dengan setengah atau tiga per empat gelas, selain itu hindari juga gula tambahan ke dalam jus. Untuk mengonsumsi susu sebaiknya maksimal diberikan 2 gelas untuk pagi dan sore/ malam.

Memang tidak mudah untuk melakukannya, tetapi kunci dalam melakukan hal ini adalah terus mengulangnya dengan sabar. Kebanyakan anak akan mencoba makanan yang baru setelah ditawari 10-15 kali, selain itu buatlah makanan tersebut dalam porsi kecil ketika Anda memperkenalkannya pada si kecil.

Suhartono, Pemerhati dunia anak

Powered by Blogger.
close