Besarkan Hati Mereka


Oleh : Mohammad Fauzil Adhim

Seringkali yang paling banyak berbicara, paling tangkas menanggapi segala pembicaraan apa pun temanya, bukanlah yang paling berilmu. Tidak jarang pula yang paling sering diminta menjelaskan bukanlah yang paling matang pemahamannya, mendalam ilmunya, melainkan mereka yang masih perlu dikuatkan hatinya. Sebagaimana orangtua menunjukkan sikap antusias saat anak berbicara, bukan karena mereka tidak tahu, tetapi untuk membesarkan hati anak-anaknya sehingga merasa dirinya berharga.

Seperti yang dicontohkan oleh Atha' bin Abi Rabah rahimahuLlah, seorang ulama besar dari generasi tabi’in. Abu Muhammad Atha bin Abi Rabah Aslam bin Shafwan, begitu sebutan lengkapnya, merupakan ulama yang sulit dicari tandingannya. Ia ahli tafsir, perawi hadis dan ahli fiqih. Kedalaman ilmunya membuat ia menjadi tempat bertanya berbagai permasalahan yang ada di Makkah saat itu. Banyak nasehatnya yang diabadikan dan pendapatnya yang terus dipegangi. Di antara nasehatnya ialah cerita yang dituturkannya, “Ada seseorang laki-laki menceritakan kepadaku suatu cerita, maka aku diam untuk benar-benar mendengarkannya seolah-olah aku tidak pernah mendengar cerita itu. Padahal sungguh aku pernah mendengar cerita itu sebelum ia dilahirkan.”

Maka kalau engkau berbicara dan sekelilingmu antusias mendengarkan, jangan salah menyimpulkan. Boleh jadi mereka sedang membesarkan hatimu, bersabar atas kesalahanmu, dan tidak tergesa-gesa memberi nasehat. Mereka diam bukan karena segan, tetapi karena tahu kapan saat yang tepat memberi nasehat.

Seperti seorang pendekar silat yang sungguh-sungguh telah mumpuni ilmunya dan matang gerakannya, ia tidak tergesa-gesa bereaksi, sebab ia tahu bagaimana harus bersikap dengan tepat dan sekaligus membawa maslahat.

Mohammad Fauzil Adhim, Penulis Buku-buku Parenting dan Pernikahan
Powered by Blogger.
close