Kreativitas di Balik Coretan Anak
Oleh : Andi Muhammad
Menurut para ahli, coretan merupakan ekspresi pertama kreativitas seorang anak, nah mereka berpendapat bahwa kreativitas adalah jembatan utama proses belajar. Seperti Anda ketahui, kreativitas yang terasah baik sejak kecil, akan memberi anak kemampuan memecahkan berbagai masalah yang dihadapinya, baik dalam pekerjaan atau kehidupan sehari-hari kelak.
Hal pertama yang Anda harus sikapi
terhadap perilaku si kecil ialah hargai coretannya. Dalam buku Young
at Art: Teaching Toddles Self-Expression, Problem-Solving Skills and an
Appreciation of Art, yang ditulis Susan Striker, dijelaskan
bahwa coretan pertama anak mencerminkan perkembangan kemampuannya. Seperti
berjalan, mencoret dikategorikan sebagai insting dasar yang dibawa anak sejak
lahir, dan merupakan milestone perkembangan yang wajib ditunggu.
Coret-coret yang dilaksanakan si kecil ialah
proses pengembangan kreativitas yang dimiliki, khususnya dalam mengembangkan
keterampilan motoriknya. Perkembangan keterampilan motorik ini bakal mengarah
kepada keterampilan si kecil dalam menggambar dan menulis. Coret-coret di
dinding pun sebagai format ekspresi kreativitas dan khayalan yang mereka buat.
Jadi, andai anak suka coret-coret, Bunda dapat memfasilitasi si kecil untuk
mencoreng dengan sekian banyak media.
Anak suka coret-coret dinding atau
benda-benda beda di rumah dapat jadi merupakan format ekspresi emosi si kecil.
Si kecil bereksperimen dengan teknik mencoba dan menjajal format permukaan
media yang dapat digunakan guna mencoret.
Ketika merasakan kesukaan mencoret-coret, si
kecil ingin lebih ekspresif dan dengan senang hati melanjutkan pekerjaan
coret-coret tersebut. Bunda juga dapat melihat jenis emosi yang diperlihatkan
si kecil dengan melihat sekian banyak warna yang dipilih pada ketika itu.
Coret-coret juga dapat sebagai salah teknik untuk mengelola emosi atau tantrum
yang dipunyai si kecil.
Kegiatan coret-coret sangat berfungsi dalam
mengembangkan keterampilan motorik si kecil. Ketika si kecil sedang asyik
mengerjakan coret-coret, dia sedang mengendalikan gerak tubuhnya, yakni tungkai
lengan, gerakan bahu, dan jari-jari yang dipakai untuk menggenggam perangkat
tulis. Gerakan dalam proses mencoret, contohnya menggenggam kuas, krayon, atau
spidol. Gerakan itu menjadi unsur dalam pertumbuhan kemampuan motorik halus
untuk anak yang suka coret-coret.
Ketika anak suka coret-coret, ternyata ada
tahapan mula dalam pengenalan menulis. Si kecil mengawali coret-coret dari
suatu titik. Gambar titik tersebut berkembang menjadi garis patah-patah
sampai-sampai berproses menjadi garis lurus dan melengkung dan kadang berbentuk
benang kusut. Garis-garis itu akan terlihat laksana huruf-huruf. Jadi pekerjaan
mencoret ini dapat Bunda pakai untuk menyiapkan si kecil guna belajar menulis.
Anak suka coret-coret ingin memiliki
konsentrasi yang lumayan baik sebab kegiatan coret-coret ternyata dapat
mengajar anak untuk konsentrasi dalam mengerjakan satu kegiatan. Kemampuan
konsentrasi yang dipunyai si kecil bisa membangun keterampilan berinovasi serta
memperlihatkan ide-ide terhadap suatu gambar meski masih berbentuk coretan.
Kemampuan konsentrasi dan inovasi pada si kecil bakal sangat bermanfaat ketika
si kecil mulai bersekolah bahkan hingga mereka dewasa.
Ketika si anak suka coret-coret di media mana
saja yang ditemukannya, anak sedang mengembangkan keterampilan dalam
menciptakan keputusan. Keputusan yang dibuat dapat berupa pemilihan warna,
format yang bakal digambar, atau juga media yang dipakai untuk mencoret.
Dalam proses melakukan pekerjaan tersebut, si kecil berproses membuat karya seni menjadi pekerjaan yang menyenangkan. Kemudian tahapan itu menjadi lebih tinggi yakni berkhayal, berpikir, bereksperimen, dan mengupayakan ide-ide baru sampai-sampai kreativitas si kecil bisa berkembang dengan baik.
Untuk mendukung aktivitasnya, lakukan cara berikut: Pertama, sediakan waktu untuk mencoret bersama anak. Akan semakin menyenangkan jika anak mencoret-coret ditemani orangtuanya. Pendampingan Anda membuatnya merasa aman dan nyaman, sehingga semakin terdorong bereksplorasi. Kedua, siapkan media untuk coret-coret. Beri ia beberapa jenis media coretan seperti kertas, karton, tembok atau papan. Sediakan space khusus tembok untuk media eksplorasi si kecil atau juga beli papan tulis yang tulisannya bisa dihapus agar anak bisa puas mencoret. Ketiga, kenalkan pada berbagai alat tulis Tidak hanya pensil warna, sediakan pula alat tulis yang mudah digenggam, misalnya, marker bergagang besar atau krayon. Warna alat tulis sebaiknya cerah, untuk mengasah indera penglihatan.
Post a Comment