Manisnya Iman⁣


Oleh : O. Solihin

iman akan menjadi kuat dan kokoh ketika kita mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari segalanya, juga mencintai seseorang karena Allah, dan membenci kekufuran. Masya Allah. Ini berat, tapi insya Allah bisa kita lakukan. Bagi para santri Pesantren Media, dalam Ikrar Santri poin pertama adalah “taat kepada Allah dan Rasul-Nya”. Ketaatan adalah bagian dari cinta.⁣

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,⁣

ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا ، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ⁣

“Tiga perkara yang seseorang akan merasakan manisnya iman : 1) ia lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari yang lainnya; 2) ia mencintai seseorang hanya karena Allah; 3) ia benci untuk kembali pada kekufuran sebagaimana ia benci bila dilemparkan dalam neraka.” (HR Bukhari, no. 6941 dan Muslim, no. 43)⁣

O. Solihin, Motivator Remaja dan Penulis Buku
Powered by Blogger.
close