Memetik Hikmah

Oleh : Indayana Ratna Sari

Seringkali aku merasa sulit memetik hikmah, padahal ia berada dekat dalam genggaman, ketidakmampuan itu bukan karena hikmah jauh meninggalkan.

Ku sadari melainkan itu karena salahku, ya, masalahnya pada diriku sendiri. Kurang banyaknya syukur. Masih terbatasnya sabar. Masih banyaknya ngeluh. Lebih banyaknya protes

Hikmah memang akan selalu dipetik di akhir kisah, ia takkan pernah mendahului kisah. Karena kisah takkan indah tanpa berakhir dengan hikmah, namun, tidak semua pandai memetik hikmah dengan indah, ku sadari, hikmah terpetik indah oleh mereka-mereka. Bukanlah mereka yang mempunyai hati mudah untuk menyerah, melainkah mereka yang berserah.

Bukan oleh hati yang merasa mujur, tapi hati yang pandai bersyukur. Pun, bukan pula oleh hati yang selalu berprasangka buruk, melainkan hati yang memilih berprasangka baik

Bukanlah hikmah namanya tanpa meninggalkan pesan. Pesan yang mengingatkan untuk selalu diingat. Setidaknya ada 3 pesan:
1. Pandailah merencanakan, namun jangan lupa tetap Allah yang menentukan. Karena Ia sebaik-baik perencana.

2. Tidak semua yang dianggap baik, itu baik bagi Allah. Pun sebaliknya. Karena Allah lebih tahu apa yang kamu butuhkan, memberikan hal yang tidak sekedar kamu inginkan.

3. Allah Maha Rahman, mengasihi hamba-hamba-Nya. Allah tidak memberikan kesulitan, melainkan memberikan kemudahan.

Indayana Ratna Sari, Mahasiswa S2 Universitas Negeri Yogyakarta
Powered by Blogger.
close