Meta Morfosa

Oleh : Rostika Hardianti

Kadang kita kalah pada mereka, anak-anak, tentang perkara niat dan kasih sayang.
Kadang kita pikir kita telah bertumbuh. Berubah menjadi dewasa seiring bertambahnya usia. Padahal bisa jadi, kita hanya menikmati bahkan terlena pada waktu yang terus bergulir tanpa jeda tiap detiknya.

Menikmati pagi yang tak terasa cepat berganti senja.
Menikmati musim dari kemarau hingga rindu pada penghujan.

Ya, meski kita telah bernafas lebih lama. Namun, nyatanya, bisa jadi kita hanya menghabiskan waktu dengan lipatan rutinitas yang tak ada habisnya. Dunia memang tempatnya lelah, bukan tempat kita beristirahat yang sesungguhnya.

Jika mereka, anak-anak yang tertatih dan berlatih belajar Al-Qur'an, mulai dari iqra hingga juz'amma. Lalu diposisi manakah kita?
Masihkah berlayar pada kompleksitas masa dewasa dengan segala retorikanya? Fleksibilitas pilihan yang bermunculan disertai segala pertimbangannya?

Kembali, berkaca diri pada mereka yang masih merangkak memaknai hidup, namun bersemangat menjadi manusia terbaik. Manusia yang belajar dan mengajarkan al-Qur'an, kelak, pada siapapun orang yang ada disekitar mereka.

Kita boleh saja bermetamorfosa, menjadi bentuk sebaik-baik bentuk. Menjadi pribadi sebaik-baik pribadi. Namun, jangan lupakan bahwa diluar sana, ada generasi qur'ani yang membutuhkan dukungan untuk terus bergerak.

Mereka, lahir setelah kita
Tapi kita, diciptakan oleh Tuhan yang sama..
Tujuan penciptaan yang sama (Q.S Adz-dzariyat:56).
Sujud menghadap arah kiblat yang sama.

Mari kita berlayar, menuju dermaga yang hakiki. Menggunakan perahu Islam. Mendayung menggunakan sampan tauhid, membaca arah menggunakan peta sang Maha Kuasa, Al-Qur'an.

Silahkan terbang melangit, jangan lupa berpijak membumi

Selamat Berjuang Bermetamorfosa,

Rostika Hardianti, Penulis Novel
Powered by Blogger.
close