Liburan yang Menyenangkan

Oleh : Adi Sulistama 

Liburan adalah waktu yang selalu ditunggu dan dinantikan oleh sebagian besar anak-anak sekolah. Mereka sangat senang dengan liburan yang mereka jalani karena dengan liburan mereka bisa bermain bersama teman-teman lebih banyak waktu, selalu bersama keluarga, menyegarkan otak setelah belajar di sekolah selama semester, jalan-jalan atau rekreasi ke tempat bermain, hiburan atau bepergian ke rumah sanak saudara.

 

Namun bagi sebagian orangtua, waktu liburan yang cukup panjang justru jadi PR tersendiri bagi mereka. Sebab orangtua harus bisa mendampingi anak mengisi waktu liburan dengan berbagai hal. Bagi orangtua yang ingin serba instan, caranya sangat mudah. Tinggal berikan anak ponsel pintar milik orangtua, lalu biarkan anak asyik bermain. Sementara orangtua tetap bisa leluasa dengan aktivitasnya. Namun bagi orangtua cerdas, memanfaatkan waktu liburan anak harus diisi dengan bergagai aktivitas yang bermanfaat dan mencerdaskan.

 

Meski selama liburan, anak tidak melakukan kegiatan belajar seperti di sekolah, bukan berarti kegiatan mereka hanya dibiarkan tanpa pendampingan orangtua. Sebab mengisi liburan sekolah tetap membutuhkan perencanaan yang baik. Liburan tidak hanya diisi dengan sekedar pergi ke kebun binatang, kolam renang, atau game zone bersama anak-anak. Tapi lebih dari itu, mengisi liburan yang baik adalah bisa memberikan manfaat ganda buat sang anak yaitu refreshing, bermain dan belajar,

 

Sebelum menentukan kegiatan bermain yang menyenangkan bagi anak dalam mengisi liburan anak, ada beberapa hal yang bisa dijadikan pedoman. Pertama, kegiatan liburan hendaknya merupakan sesuatu yang menyenangkan bagi anak atau sesuatu yang sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya sehingga anak dapat melakukannya dengan suka hati/tidak ada keterpaksaan. Kedua, kegiatan liburan yang dipilih harus dapat bermanfaat bagi perkembangan fisik dan mental anak. Ketiga, bila momen liburan ini melibatkan seluruh anggota keluarga, maka pemilihan alternatif kegiatan liburan hendaknya didasarkan pada musyawarah untuk mufakat. Misalnya orangtua bersama anak-anak bisa mendiskusikan tempat rekreasi yang akan dikunjungi. Dalam kesempatan ini, orangtua sekaligus bisa melatih kemampuan anak dalam membuat pertimbangan–pertimbangan logis, mengekspresikan keinginan atau ide, bertoleransi, memutuskan pilihan, merencanakan jadwal acara liburan, dan sebagainya.

 

Keempat, bila orangtua tidak mampu menyediakan dana yang cukup untuk liburan anak, maka sebaiknya orangtua dapat mencari alternatif kegiatan liburan anak yang tidak memerlukan biaya besar namun anak tetap dapat memperoleh manfaat dari kegiatan liburannya, seperti mengajak anak menginap ke rumah nenek/saudara sepupu anak, membuat kerajinan tangan dari barang bekas, lari pagi, main sepeda, mencoba resep masakan sederhana, membebaskan anak melakukan eksperimen sains sederhana dengan teman-temannya, atau mengajak anak membuat suatu karya yang hasilnya bisa dijual, dan sebagainya.

 

Kelima, bila orangtua tidak memiliki waktu yang cukup untuk bersama anak menikmati liburan akibat dari kesibukan kerjanya sehari-hari, maka sebaiknya orangtua tetap mencoba meluangkan waktu untuk menjalin kedekatan dengan anak, walaupun tidak sepanjang hari libur anak. Tunjukkan pada anak bahwa orangtua tetap memperhatikan anak, dengan terus mengusahakan terciptanya suasana liburan yang menyenangkan dan bermanfaat bagi anak.

 

Keenam, bila orangtua tidak memiliki waktu yang cukup untuk menemani anak berlibur, tapi mereka memiliki dana yang cukup untuk memfasilitasi liburan anak, maka orangtua bisa mengikutkan anak pada berbagai kegiatan liburan yang diselenggarakan oleh organisasi profesional yang bergerak di bidang paket-paket liburan sekolah, misalnya outbound, kelas memasak, kelompok eksperimen sains, dan sebagainya. Hal ini bermanfaat bagi anak dalam mengasah minat, keterampilan dan kemandiriannya.

Penulis : Adi Sulistama, Pemerhati dunia anak

Powered by Blogger.
close