Liburan yang Menyenangkan
Liburan adalah waktu
yang selalu ditunggu dan dinantikan oleh sebagian besar anak-anak sekolah.
Mereka sangat senang dengan liburan yang mereka jalani karena dengan liburan
mereka bisa bermain bersama teman-teman lebih banyak waktu, selalu bersama
keluarga, menyegarkan otak setelah belajar di sekolah selama semester, jalan-jalan
atau rekreasi ke tempat bermain, hiburan atau bepergian ke rumah sanak saudara.
Namun bagi sebagian orangtua, waktu
liburan yang cukup panjang justru jadi PR tersendiri bagi mereka. Sebab
orangtua harus bisa mendampingi anak mengisi waktu liburan dengan berbagai hal.
Bagi orangtua yang ingin serba instan, caranya sangat mudah. Tinggal berikan
anak ponsel pintar milik orangtua, lalu biarkan anak asyik bermain. Sementara
orangtua tetap bisa leluasa dengan aktivitasnya. Namun bagi orangtua cerdas, memanfaatkan
waktu liburan anak harus diisi dengan bergagai aktivitas yang bermanfaat dan
mencerdaskan.
Meski selama liburan, anak tidak
melakukan kegiatan belajar seperti di sekolah, bukan berarti kegiatan mereka
hanya dibiarkan tanpa pendampingan orangtua. Sebab mengisi liburan sekolah
tetap membutuhkan perencanaan yang baik. Liburan tidak hanya diisi dengan
sekedar pergi ke kebun binatang, kolam renang, atau game zone bersama
anak-anak. Tapi lebih dari itu, mengisi liburan yang baik adalah bisa memberikan
manfaat ganda buat sang anak yaitu refreshing,
bermain dan belajar,
Sebelum menentukan kegiatan bermain yang
menyenangkan bagi anak dalam mengisi liburan anak, ada beberapa hal yang bisa dijadikan
pedoman. Pertama, kegiatan liburan hendaknya merupakan sesuatu yang
menyenangkan bagi anak atau sesuatu yang sesuai dengan minat, bakat dan
kemampuannya sehingga anak dapat melakukannya dengan suka hati/tidak ada
keterpaksaan. Kedua, kegiatan liburan yang dipilih harus dapat bermanfaat bagi
perkembangan fisik dan mental anak. Ketiga, bila momen liburan ini melibatkan
seluruh anggota keluarga, maka pemilihan alternatif kegiatan liburan hendaknya
didasarkan pada musyawarah untuk mufakat. Misalnya orangtua bersama anak-anak
bisa mendiskusikan tempat rekreasi yang akan dikunjungi. Dalam kesempatan ini,
orangtua sekaligus bisa melatih kemampuan anak dalam membuat
pertimbangan–pertimbangan logis, mengekspresikan keinginan atau ide,
bertoleransi, memutuskan pilihan, merencanakan jadwal acara liburan, dan
sebagainya.
Keempat, bila orangtua tidak mampu menyediakan dana yang
cukup untuk liburan anak, maka sebaiknya orangtua dapat mencari alternatif
kegiatan liburan anak yang tidak memerlukan biaya besar namun anak tetap dapat
memperoleh manfaat dari kegiatan liburannya, seperti mengajak anak menginap ke
rumah nenek/saudara sepupu anak, membuat kerajinan tangan dari barang bekas,
lari pagi, main sepeda, mencoba resep masakan sederhana, membebaskan anak
melakukan eksperimen sains sederhana dengan teman-temannya, atau mengajak anak
membuat suatu karya yang hasilnya bisa dijual, dan sebagainya.
Kelima, bila orangtua tidak memiliki waktu yang cukup
untuk bersama anak menikmati liburan akibat dari kesibukan kerjanya
sehari-hari, maka sebaiknya orangtua tetap mencoba meluangkan waktu untuk
menjalin kedekatan dengan anak, walaupun tidak sepanjang hari libur anak.
Tunjukkan pada anak bahwa orangtua tetap memperhatikan anak, dengan terus
mengusahakan terciptanya suasana liburan yang menyenangkan dan bermanfaat bagi
anak.
Keenam, bila orangtua tidak memiliki waktu yang cukup untuk menemani anak berlibur, tapi mereka memiliki dana yang cukup untuk memfasilitasi liburan anak, maka orangtua bisa mengikutkan anak pada berbagai kegiatan liburan yang diselenggarakan oleh organisasi profesional yang bergerak di bidang paket-paket liburan sekolah, misalnya outbound, kelas memasak, kelompok eksperimen sains, dan sebagainya. Hal ini bermanfaat bagi anak dalam mengasah minat, keterampilan dan kemandiriannya.
Penulis : Adi Sulistama, Pemerhati dunia anak
Post a Comment