Saatnya Bergerak⁣

Oleh: Mohammad Fauzil Adhim⁣
Waktu kalian sangat pendek. Hidup di dunia ini hanya sebentar. Tidak ada pilihan bagi kita kecuali berusaha menjadi mukmin yang kuat, sebab mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih Allah cintai. Kalau kemudian ada di antara kita yang tak mampu meraihnya, tetapi kita sudah berusaha dengan gigih tak kenal lelah, maka selagi iman masih di dada, sungguh masing-masing berada dalam kebaikan. Allah Jalla wa ‘Ala mencintai mukmin yang kuat maupun mukmin yang lemah.⁣
Mukmin. Maka jadilah kalian orang beriman. Jangan tinggalkan iman ini dalam keadaan apa pun dan mohonlah terus-menerus kepada Allah ‘Azza wa Jalla agar dikarunai kekuatan iman. Tidak berbelok sesudah mendapatkan petunjuk.⁣
Rasulullah ﷺ bersabda:⁣
الْمُؤْمِنُ الْقَوِىُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِى كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ وَإِنْ أَصَابَكَ شَىْءٌ فَلاَ تَقُلْ لَوْ أَنِّى فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا. وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ⁣
“Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih Allah cintai daripada seorang mukmin yang lemah, dan masing-masing berada dalam kebaikan. Bersungguh-sungguhlah pada perkara-perkara yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah dan janganlah kamu bersikap lemah. Jika kamu tertimpa sesuatu, janganlah kamu katakan: ‘Seandainya aku berbuat demikian, pastilah akan demikian dan demikian’ Akan tetapi katakanlah: ‘Qaddarullah wa maa syaa fa’ala (Allah telah mentakdirkan hal ini dan apa yang dikehendaki-Nya pasti terjadi)’. Sesungguhnya perkataan ‘Seandainya’ membuka pintu perbuatan setan.” (HR. Ahmad 9026, Muslim 6945, dan yang lainnya).⁣
Perhatikanlah jalan yang harus kita tempuh agar menjadi mukmin yang kuat. Sesungguhnya, tidaklah Rasulullah ﷺ berbicara kecuali senantiasa dalam bimbingan Allah ‘Azza wa Jalla. Maka perhatikanlah dengan sungguh-sungguh, kuatkan dalam dirimu:⁣
• Hirsh ‘Ala Manfa’ah – Kesungguhan, semangat menyala-nyala terhadap segala hal, sekali lagi segala hal, yang bermanfaat. Karena itulah di masa lalu kita mendapati orang-orang shalih yang sangat ahli dalam beragam bidang. Apa kuncinya? Mereka tidak menghabiskan umur untuk bertanya apa bakatku, tetapi mereka mengerahkan tenaga dan perhatian, bersungguh-sungguh terhadap segala yang bermanfaat bagi kehidupan dan akhiratnya.⁣
• Isti’anah. – Mintalah pertolongan hanya kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Perhatikan, apa yang Rasulullah ﷺ perintahkan sesudah menyuruh kalian bersungguh-sungguh terhadap segala hal yang bermanfaat bagi kalian? وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ. Mintalah pertolongan hanya kepada Allah. Sombong orang yang merasa cukup dengan usahanya, lalu tidak mau berdo’a meminta pertolongan kepada Allah ‘Azza wa Jalla.⁣
• Iradah ilal Khair – Kehendak yang kuat kepada kebaikan. Sungguh himmah yang tinggi, kehendak kuat kepada kebaikan dan kemuliaan yang sangat besar diiringi hawa nafsu yang khusyuk tunduk merupakan pintu segala akhlak mulia.⁣
• Tidak Merasa Lemah, Sial, Apes – Kata Rasulullah shallaLlahu ‘alaihi wa sallam: “وَلاَ تَعْجِزْ.” Sungguh, cara berjalan seseorang yang tidak sempurna, buta warna atau berbagai hal yang disebut manusia sebagai kekurangan, bukanlah sebab keburukan.⁣
• Imani dan Ridha Kepada Takdir. Bukan membiarkan diri kalian tenggelam kepada masa lalu dengan mengatakan “لَوْ”, sebab ini merupakan pembuka ‘amalan syathan.⁣
Jadi, apa pun yang terjadi, bergeraklah ke masa depan. Tataplah dengan tajam. Kerahkan upaya dengan sungguh-sungguh, sementara pada saat yang sama kalian meminta pertolongan sepenuh harapan kepada Allah Jalla wa ‘Alaa.⁣
Inilah jalan untuk membangkitkan himmah –tekad kuat beriring semangat menyala untuk suatu tujuan yang jelas. Himmah yang tinggi (himmah ‘aliyah) dan niat yang shahih itulah yang akan mengantarkan kalian meraih cita-cita, sebagaimana nasehat Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam Fawaidul Fawaid:⁣
المطلب الأعلى موقوف حصوله على همة عالية ونية صحيحة⁣
“Cita-cita yang tinggi tergantung kepada himmah 'aliyah (motivasi yang tinggi, luhur) dan niyyah shahihah (niat yang shahih)."⁣
Dan kalian tidak akan sampai kepada niat yang shahih kecuali dengan memperbaiki iman kalian dan berbuat kebajikan kepada kedua orangtua kalian karena ingin meraih ridha Allah ‘Azza wa Jalla. Sesungguhnya do’a yang tidak ada penghalang antara dirinya dengan Allah Ta’ala adalah do’a orangtua untuk anaknya.⁣
Maka jagalah ucapan kalian, perbaiki akhlak kalian kepada kedua orangtua dan berusahalah untuk senantiasa mentaati mereka selama tidak melanggar larangan Allah ‘Azza wa Jalla.⁣
Selanjutnya, jagalah himmah kalian dengan tidak memperbuat perusak-perusaknya. Apa perusaknya yang paling besar? Banyak bicara yang remeh-temeh, tidak bermanfaat dan tidak menambah kebaikan apa pun.⁣
Hindari pula menjadi musafsaf. Siapa itu? Salah satu golongan yang dibenci Allah. Seperti apa musafsaf itu? Ada dua macam. Pertama, orang yang setiap hari banyak menghabiskan umurnya untuk hal-hal yang remeh-temeh, receh-receh; senang membicarakan yang receh-receh; أتباعُ كلِّ ناعقٍ (mengikuti setiap yang teriak, setiap yang viral meskipun sangat tidak ada manfaatnya). Kedua, orang yang menampakkan diri seolah-olah hebat, mengesankan sangat kaya padahal tidak, mengesankan jadi orang terpandang, padahal tidak.⁣
Terakhir, kepada Ayah Bunda, sepenat apa pun, jagalah agar tidak pernah berucap serampangan terhadap anak-anak yang akan menggenggam negeri ini 20 – 30 tahun yang akan datang. Rasulullah shallaLlahu ‘alaihi wa sallam bersabda:⁣
لا تَدْعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ وَلَا تَدْعُوا عَلَى أَوْلَادِكُمْ وَلَا تَدْعُوا عَلَى أَمْوَالِكُمْ لَا تُوَافِقُوا مِنْ اللهِ سَاعَةً يُسْأَلُ فِيهَا عَطَاءٌ فَيَسْتَجِيبُ لَكُمْ⁣
“Jangan kalian mendo’akan keburukan atas diri kalian. Jangan kalian mendo’akan keburukan atas anak-anak kalian. Jangan kalian mendo’akan keburukan atas harta kalian. Jangan sampai kalian menepati suatu waktu yang pada waktu itu Allah subhanahu wa ta’ala diminta sesuatu lantas Dia kabulkan bagi kalian.” (HR. Muslim).⁣
Catatan:⁣
Pesan akhir tahun ajaran untuk murid-murid SDIT Hidayatullah Sleman, Yogyakarta pagi ini, in sya Allah.
Powered by Blogger.
close