Batasi Anak Menggunakan Gadget
Oleh : Lidya Dwiputri
SAAT ini setiap orang baik tua maupun muda dan dari berbagai golongan telah mengoperasikan gadget dengan baik. Bahkan gadget memang cenderung ditargetkan kepada anak-anak usia sekolah atau remaja.
Mereka sudah sangat akrab sekali dengan teknologi ini. Gadget memang membawa kemudahan dan kecanggihan bagi penggunanya sehingga mau tidak mau akan menjadi ketergantungan dengan alat ini.
Pada awalnya gadget memang diciptakan untuk berkomunikasi saja, namun seiring dengan perkembangan zaman, gadget dipercanggih dengan berbagai fitur terbaru sehingga memungkinkan untuk melakukan banyak hal dalam satu alat ini, seperti berfoto, email, game, mendengar music, menonoton dan masih banyak hal lainnya.
Hampir semua kalangan termasuk balita sudah menggunakan gadget. Melihat anak balita sedang memainkan gadget bukan hal yang asing lagi kita temui dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan berbagai fitur dan aplikasi yang disediakan, sangat mampu menarik anak-anak bahkan balita untuk memainkan alat satu ini, sehingga akan berpengaruh pada proses perkembangan terutama perkembangan proses kognitifnya.
Bermain gadget tentu saja memiliki dampak negatif dan postif bagi kognitif anak. Dampak positif nya yaitu dapat membantu anak dalam mengembangkan pola pikirnya seperti mengatur kecepatan bermainnya, mengolah strategi dalam permainan, dan membantu meningkatkan kemampuan otak kanan anak selama dalam pengawasan yang baik. Selain itu, anak juga akan mengalami perkembangan imajinasi yang baik, melatih kecerdasan karna terbiasa dengan tulisan, angka dan gambar.
Kebanyakan, anak-anak menggunakan gadget hanya untuk bermain game saja. Untuk itu peran orang tua sangat diperlukan dalam hal ini. Orang tua dapat memantau anaknya saat bermain game dan mengarahkan anaknya agar memainkan permainan yang berguna untuk perkembangan kognitifnya.
Perlu kita ketahui, bahwa saat anak berusia 1-5 tahun perkembangan anak sangat sensitive sehingga sering disebut dengan the golden of age. Pada usia ini aspek perkembangan kecerdasan anak seperti kecerdasan intelektual, emosi dan spiritual mengalami perkembangan yang luar biasa sehingga akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya (Muhibbin Syah, 2003).
Ketika pada fase ini anak akan mnyerap informasi lebih cepat dan mereka akan lebih pintar dan cerdas dari yang kita pikir, sehingga akan menjadi dasar terbentuknya kemampuan kognitif anak. Dengan demikian pemanfaatan gadget dengan baik sangat diperlukan pada usia ini. Pemantauan dan pengarahan dari orang tua kepada anak yang bermain gadget akan berpengaruh sekali terhadap proses perkembangan kognitif anak.
Tidak dapat dipungkiri bahwa bermain gadget juga akan menimbulkan dampak negative pada perkembangan anak. Diantaranya ialah, radiasi dalam gadget yang bisa merusak jaringan syaraf dan otak anak bila sering sekali dimainkan, dapat menurunkan daya aktif anak.
Dampak lain gadget adalah kemampuan anak dalam melakukan interaksi dengan orang lain juga akan menurun. Hal ini akan menyebabkan anak akan menjadi individual dengan zona nyamannya bermain gadget yang mengakibatkan anak kurang peduli lagi terhadap temannya bahkan orang lain. Jika kecanduan bermain gadget anak juga akan mengalami penurunan konsentrasi saat belajar dan malas menulis serta membaca.
Oleh sebab itu, lama penggunaan gadget pada anak harus dibatasi. Anak usia di bawah 5 tahun boleh saja diberi gadget tetapi hanya pada saat senggang saja dan kenalkan gadget hanya seminggu sekali, misalnya hari sabtu atau minggu.
Lewat dari itu anak harus tetap berinteraksi dengan orang lain, belajar, dan bergaul dengan teman seusianya. Dengan pengawasan yang tepat serta pemahaman yang baik dari orang tua untuk membatasi penggunaan gadget, anak akan berkembang dengan baik dan menjadi anak yang aktif, cerdas, dan interaktif terhadap orang lain.
Lidya Dwiputri, mahasiswa jurusan psikologi, UIN imam bonjol, Padang, Sumbar.
Sumber : www.hidayatullah.com
Post a Comment