Cara Memahami dan Cara Menikmati

Oleh : Cahyadi Takariawan

Apabila kita memiliki botol dengan volume satu liter, yang berisi air mineral setengah bagiannya, apa komentar kita untuk menggambarkan kondisi itu?

Pertama, kita bisa mengatakan “Syukur alhamdulillah, saya masih memiliki setengah botol air mineral. Saya bisa menikmatinya untuk menghilangkan haus”.

Kedua, kita bisa mengatakan, “Ya ampun, air mineralku sudah habis, tinggal setengah lagi. Celaka, aku nanti pasti akan kehausan”.

Apa yang membedakan antara komentar pertama dan kedua di atas? Perbedaannya adalah dalam cara memandang realitas setengah botol air mineral tersebut, dan cara menikmatinya.

Komentar pertama memandang dari segi “setengah botol yang berisi air mineral”, sehingga ia mampu bersyukur karena masih memiliki air untuk diminum.

Komentar kedua memandang dari segi “setengah bagian botol yang kosong”, sehingga merasa sudah tinggal sedikit lagi air mineral yang dimilikinya untuk menghilangkan haus.

Realitas yang dimiliki sama, yaitu volume air mineral tersebut adalah setengah liter, berada dalam botol yang volumenya satu liter. Namun cara memandangnya berbeda, mau memandang setengah liter yang berisi, atau memandang setengah liter bagian botol yang kosong. Karena cara pandang yang berbeda, maka berdampak cara menikmatinya pun berbeda.

Komentar pertama bercorak positif dan optimistik, sehingga akan mampu menikmati dengan sepenuh kesyukuran. Sedangkan komentar kedua bercorak negatif dan pesimistik, sehingga tidak mampu menikmati dengan kesyukuran, bahkan cenderung banyak mengeluh dan menyesali kondisi.

Karena realitas yang dihadapi sama, maka akan lebih nyaman bagi kita untuk memilih cara pandang yang positif dan optimistik, agar lebih bisa menikmati dengan sepenuh kesyukuran dan kelapangan hati.

Demikian pula dalam memandang serta menikmati kondisi pasangan. Seorang suami membuat daftar harapan untuk isteri, dan ia menemukan seratus poin harapan ideal untuk isteri. Setelah dicermati, ternyata isterinya memiliki enampuluh poin harapan dari seratus poin yang diinginkan, alias 60 %.

Sekarang, apa komentar suami atas realitas 60 % tersebut? Hal ini tergantung dari cara memandang dan cara menikmatinya.

Cahyadi Takariawan, Penulis Buku dan Motivator
Sumber : IG Cahyadi_Takariawan
Powered by Blogger.
close