Hikmah Dari Seorang Tunanetra


Oleh : Jami Azzaini

Saya pernah mendapat cerita dari sahabat saya tentang seorang tunanetra yang memberi pelajaran berharga.  Suatu malam, seorang tunanetra datang ke rumah salah satu warga di komplek perumahannya. Setelah acara ramah tamah selesai, tuan rumah menawarkan diri untuk mengantar pulang sang tunanetra. Namun dengan lembut dijawab “terima kasih pak, saya pulang sendiri saja, saya hafal jalan pulang ke rumah. Namun saya lupa membawa senter, tolong pinjami saya senter pak.”

Tuan rumah sedikit terkejut dengan permintaan tamunya sehingga secara reflek ia berkata “senter?” Tunanetra itu menjawab mantap “benar pak, senter.” Tuan rumah penasaran, ia pun memberanikan diri mengajukan pertanyaan “bukankah Anda tidak melihat? tidak ada bedanya khan Anda pakai senter atau tidak?”

Dengan senyuman manis sang tunanetra itu menjawab “saya memakai senter bukan untuk menerangi jalan tetapi untuk melindungi orang lain. Saat saya menyalakan senter maka orang lain melihat keberadaan saya sehingga mereka tidak akan mengalami kecelakaan yang merugikan orang tersebut dan juga merugikan saya.”

Begitu pula dalam situasi pandemik covid-19, kesadaran kita untuk memakai masker dan menjaga jarak, bukan hanya untuk kepentingan kita semata tetapi juga untuk melindungi orang-orang di sekitar kita. Itu juga pertanda bahwa kita tidak egois namun juga memikirkan kesehatan orang lain.

Hidup bukan hanya memikirkan diri kita tetapi juga orang-orang di sekitar kita. Sebab apapun yang kita lakukan akan berdampak bukan hanya kepada kita tetapi juga kepada orang-orang di sekitar kita.

Sumber : www.jamilazzaini.com

Powered by Blogger.
close