Maafkanlah Orang Tuamu


Oleh : Rostika Hardianti, S.Psi. 

Salah seorang guru berkata, "Sungguh ananda, aku tidak ridha jika dirimu belajar agama, lalu kau ucapkan sebuah kalimat 'Ayah itu awam ilmu agama ustadz, ibu tidak pandai mengajari ilmu-ilmu qur'an, ustadz.' Sungguh aku tidak rida, wahai anandaku.

Bayangkan perasaannya, ketika kau ucapkan bahwa " Ibu/ayah tidak tau apa-apa." 

Rasa tak berwarna, rasa memang tak berwujud. Tapi barangkali lukanya begitu nyata di hati.. 

Hari itu, ada hati yang bergemuruh perih. Luka atas kesalahan sendiri yang terobati dengan aliran nasihat yang berlaku sepanjang masa. Inilah mutiara kasih dari seorang pendidik dan pendakwah. 

Ketika ia membiarkan murid-muridnya khidmad mendengarkan, setetes air mata menjadi saksi pertama di antara langit dan bumi bahwa lisan yang nampak indah di telinga, yang membaca Ayat alquran dengan fasih, yang pernah menghafalkannya dan sekaligus memberikan simpul hikmah bagi kebermanfaatan sesama, tertegun oleh satu periode waktu. Kini, dunia saatnya memberikan pelajaran pada penghuninya yang setiap hari mengukir kisahnya di lembaran amal. 

"Orangtuamu memilih untuk terus hidup dan menghidupi keluarganya. Bukan karena mereka tak mau paham agama. Akan tetapi, saat kesempatan waktu mereka dipersatukan oleh Allah, engkau lahir dan mereka memilih untuk memberikanmu kesempatan besar menjalani kehidupan baru. Maafkan jika mereka tak sama seperti kebanyakan orangtua yang nampak begitu ideal dalam merengkuh anak-anaknya. Ketahuilah, bahwa in syaa Allah, setiap orangtua melakukan yang terbaik. Sadarilah, bahwa setiap orangtua memiliki pilihan, dan mereka memilihmu untuk segalanya. Meski terlihat tak sempurna dan kurang dari harapan, Allah memilihmu untuk lahir dari rahim ibumu. Diusapnya engkau dengan kasih sayang dalam pelukannya pertama kali. Allah memilih ayahmu untuk menjadi superhero pertama yang mendampingimu tumbuh. Maafkanlah atas ketidaktahun mereka, maafkan atas kesalahannya, Maafkan. "

Semoga Allah mengukuhkan ilmu dan amal kita dalam rintisan jalan hidup ini. Mengkaruniakan keberkahan dalam setiap ikhtiar, serta perbaikan akhlak yang semakin mendamaikan semesta. 

Rostika Hardianti, S.Psi., Penulis Novel Mahabbatullah dan Novel Menata Laksa a

Powered by Blogger.
close